SUMBAWA – Kurang lancarnya air untuk pelanggan PDAM di wilayah kota Sumbawa ternyata disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya masalah instalasi perpipaan yang usianya telah mencapai puluhan tahun. Buruknya instalasi menyebabkan pipa mudah bocor dan tersumbat.
Direktur Utama Perumdam Batulanteh Juniardi Akhir Putra mengungkapkan, usia instalasi pipa di wilayah kota telah mencapai 35 tahun, dan tidak pernah diganti. Kondisi ini menyebabkan pipa mudah bocor sehingga air tersumbat. ”Sudah 30 lebih. Ada tiga 35 tahun. Makanya bocor, dan masuk pasir dan tersumbat,” ungkap Dirut muda ini, Sabtu (30/5/2020).
Menurutnya, idealnya instalasi perpipaan digunakan paling lama 15 tahun. Di atas itu harus sudah harus diganti untuk menjamin kelancaran air. Oleh karenanya, pihak Perumdam telah berkomunikasi dengan sejumlah pihak terkait. Termasuk dengan pihak DPRD Kabupaten Sumbawa.
”Makanya itu harapan kami. Kita sudah komunikasi dengan DPRD dan alhamdulillah tanggapan yang baik dari Teman-teman dewan untuk membantu kami. Kami juga akan adakan pertemuan khusus dengan PRKP, BAPPEDA, BWS, Kabag Ekonomi dan Pembangunan untuk membicarakan ini,” katanya.
Tak hanya itu, macetnya distribusi air untuk pelanggan Perumdam juga disebabkan oleh masalah tak terduga lainnya. Salah satunya kerusakan pipa akibat dari pengerjaan proyek infrastruktur jalan dalam kota.
”Saya ambil contoh di Jalan Garuda ketika sedang ada proyek pelebaran jalan. Tanpa diduga pipa bocor, akibat tergali excavator. Otomatis pipa induk kita tutup untuk memperbaiki kebocoran ini. Dalam proses perbaikan hingga air kembali mengalir, membutuhkan waktu. Dan selama itu pula otomatis distribusi air kepada pelanggan terganggu,” ujarnya.
Buruknya jaringan instalasi tidak hanya merugikan pelanggan. Namun juga daerah. Karena berdasarkan data, PDAM kehilangan air hingga di atas 37 persen.
Oleh karenanya, perbaikan instalasi secara total harus menjadi perhatian serius semua pihak. Memang tak dipungkiri, perbaikan Instalasi perpipaan tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh waktu. Karena berkaitan dengan infrastuktur lainnya. ”Kalau bisa dibuatkan yang baru tanpa harus menganggu yang sudah ada, itu lebih bagus,” terangnya.
Di samping itu, PDAM mendukung penuh rencana tebentuknya forum komunikasi BUMN dan BUMD. Melalui forum tersebut nantinya CSR badan usaha milik daerah maupun milik negara itu bisa diarahkan untuk perbaikan infrasturktur PDAM.
”Kita akan buat forum komunikasi BUMN dan BUMD. Mudahan bisa terbentuk. Isu-isu CSR bisa terbentuk di situ sehingga pengembangan dan perbaikan wilayah kota ini bisa tercuver dengan adanya CSR itu. Itu rencana ke depan,” pungkasnya. (red)