55 Kasus DBD Terjadi, Dikes Sumbawa Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

Bagikan berita

SUMBAWA, Samotamedia.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumbawa terus bertambah. Hingga saat ini tercacat 55 kasus DBD telah terjadi . Karena itu masyasyarakat diminta tetap waspada dan menjaga kebersihan lingkungan.

Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Sarip Hidayat menjelaskan, peningkatan kasus demam berdarah di kabupaten Sumbawa terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya seperti curah hujan yang cukup tinggi, padat pemukiman dan kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat.

Disebutkannya, di awal tahun 2024 sudah terjadi 55 kasus DBD. Rinciannya, 21 Kasus di bulan Januari dan 34 kasus di bulan Februari.

“Hingga saat ini sebanyak 55 kasus demam berdarah terjadi. Karena itu diperlukan pemahaman dan kesadaran masyarakat akan bahayanya DBD terutama pada kawasan padat pemukiman dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Sebab dapat membantu mengurangi perkembangbiakan nyamuk terutama saat musim hujan seperti saat ini,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (28/2/2024).

Menurutnya, kasus DBD tertinggi terjadi pada rentan waktu dari bulan Desember  sampai dengan bulan Mei. Kemudian angka tertinggi DBD terjadi pada kecamatan yang padat penduduk seperti kecamatan sumbawa terjadi 30 kasus DBD, Kecamatan Moyo Hilir 7 Kasus DBD, Kecamatan Labuhan Badas 6 Kasus DBD, Kecamatan Empang 4 Kasus DBD, Kecamatan Unter Iwes 3 Kasus DBD Kecamatan Moyo Utara 2 Kasus DBD. Sementara Kecamatan Alas, Kecamatan  Buer dan Kecamatan Lape masing-masing terjadi satu Kasus DBD.

“Saat musim hujan seperti saat ini diperlukan adanya gerakan Jumantik yakni juru pemantau jentik di masing-masing rumah dan selalu menjaga kesehatan dengan membersihan lingkungan,” tambahnya.

Diterangkannya, terdapat dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini yaitu aedes aegypti dan aedes albopictus. Nyamuk ini sering ditemukan baik di dalam maupun di sekitar pemukiman.

“Banyak orang tidak mengalami tanda atau gejala infeksi DBD. Ketika gejala benar-benar terjadi disalah artikan sebagai penyakit lain seperti flu, biasanya gejala akan muncul mulai empat hingga 10 hari setelah digigit nyamuk. Penyakit ini bisa menyebabkan demam tinggi hingga 40 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, tulang atau sendi, mual dan muntah, sakit di belakang mata, kelenjar bengkak dan ruam,” pungkasnya. (Red)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...