MATARAM – Angka positif Covid-19 di NTB akan melonjak dalam beberapan hari ke depan. Karena dari hasil rapid tes terhadap 1.157 klaster Gowa di NTB, 327 orang menunjukkan hasil reaktif.
Sehingga potensi terpapar virus corona jenis baru ini sangat besar. ”Kami sudah mendata teman-teman cluster Gowa jumlahnya lebih dari 1000an. Dan hasil rapid test sementara sudah 367 yang reaktif. Biasanya yang reaktif ini lebih dari 50 persennya jadi positif,” ujar Gubernur NTB, Zulkieflimansyah melalui akun facebook pribadinya, Selasa (21/4).
Dengan demikian, warga NTB mesti bersiap-siap untuk menghadapi kenyataan tersebut. ”Artinya kita harus siap-siap dibeberapa hari ke depan terjadi lonjakan jumlah yg positif. Tetapi tentu lebih baik menyalakan lilin daripada kita mengutuk kegelapan. Daerah-daerah yang kebetulah sudah cukup banyak yang reaktif harus segera menyiapkan diri dan masyarakat harus secara psikologis disiapkan untuk menerima kenyataan ini,” tambahnya.
Namun demikian, Gubernur menghimbau agar masyarakat tetap tenang. Tidak perlu khawatir karena seluruh cluster Gowa telah berhasil diidentifikasi. Sehingga penyebaran virus lebih mudah untuk diantisipasi.
”Banyak yang terkejut ketika lonjakan yg positif Corona naik begitu cepat di tempat kita. Mestinya kita tidak perlu terkejut karena Cluster-cluster Alhamdulillah sudah teridentifikasi. Dan dengan sudah teridentifikasi Insya Allah kita jadi lebih mudah menanganinya,” terang Gubernur.
Di samping itu, Gubernur menyebut bahwa cluster yang banyak terpapar adalah Jamaah Tabligh (JT). Tapi bukan karena kesengajaan. Melainkan komunitas ini sering bersama dan saling berjabat tangan sehingga mudah tertular.
”Salah satu cluster yang banyak terkena wabah ini adalah saudara-saudara kita Jamaah Tabligh (JT) yang kebetulan mengikuti acara di Gowa. Saya kebetulan pernah ikut aktivitas Jamaah Tabligh ini, sebuah komunitas yang luar biasa dan bekerja dengan penuh cinta dan keikhlasan,” salutnya.
”Kalau kebetulan banyak anggota JT yang terpapar positif, tentu bukan karena kesengajaan. Tapi karena komunitas ini guyub, sering berjabat tangan dan sering bersama-sama. Inilah yang membuat penularan Covid-19 di JT jadi lebih cepat,” tambahnya lagi.
Kendati demikian, menyalahkan JT menurut Gubernur bukanlah hal yang tepat. Sebaliknya JT yang pergi ko Gowa harus proaktif dan terbuka. Untuk mempercepat proses penyembuhan.
”Teman-teman JT yang kebetulan pernah ke Gowa juga harus terbuka dan sadar bahwa covid 19 ini bukan aib dan bisa disembuhkan. Sehingga tak perlu bersikeras untuk tidak mau dites atau diperiksa,” harapnya.
Dijelaskan, menyembuhkan Covid-19 sangat mudah. Isolasi 14 hari, makan makanan yg sehat, cukup vitamin C dan E dan berolah raga. ”Insya Allah sembuh,” pungkasnya. (jho)