BIMA – Seorang wanita terlihat duduk sendiri di pintu sebuah rumah panggung sederhana. Dari jauh tampak benjolan besar yang menempel di leher sebelah kirinya. Wanita itu adalah Asni. Warga Dusun Danabura Desa Tolowata yang menderita tumor belasan tahun lamanya.
Semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia, wanita 42 tahun itu hanya tinggal seorang diri. Sesekali saudaranya datang menjenguknya.
Awalnya, benjolan di leher Asni hanyalah benjolan kecil. Karena terbatasnya pengetahuan, dia pun tak tau kalau itu benih tumor. Namun semakin lama benjolan itu semakin membesar. Dan ia pun mulai sadar kalau itu bukanlah penyakit biasa, melainkan tumor ganas.
Ingin rasanya Asni ke dokter memeriksa dan mengobati penyakitnya itu. Namun apalah daya keadaan ekonominya tak memungkinkan. Mau tak mau, keinginan untuk sembuh dikuburnya Dalam-dalam.
Keberadaan Asni dengan tumornya itu selama ini luput dari perhatian pemerintah setempat. Kepala Desa Tolowata, Juardin HS, SH bahkan mengaku baru tau keberadaan warganya itu semenjak ada laporan dari anggota BPD. ”Saya dikonfirmasi oleh Anggota BPD bahwa ada nama warga penderita tumor yang harus dimasukkan sebagai penerima BLT,” kata kades, Selasa (26/05/2020).
Setelah ditelusuri lebih lanjut, Asni belakangan diketahui memliki keterbatasan mental. Di samping itu, dokumen kependudukannya juga tidak lengkap. Dia belum memiliki KTP, juga kartu KK. Kondisi ini menjadi salah satu kendala untuk kesembuhan Asni. Mau ngurus BPJS tidak bisa.
Pemerintah Desa berjanji untuk berupaya atas kesembuhan Asni. Untuk kepentingan kelengkapan dokumen kependudukan, Pemerintah desa akan berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. ”Sebagai syarat membuat BPJS, kami akan berupaya agar ibu itu memiliki KTP dan KK,” janji Kades.
Kabar Asni dengan tumor yang semakin hari kian parah itu beredar di masyarakat luas. Dan mulai ramai diperbincangkan di media sosial, Facebook. Kabar itu sampai ke telinga salah seorang dermawan, Drs. H. Arifin, MM.
Pengusaha asal Kecamatan Wera yang berdomisili di Jakarta sejak tahun 1974 itu mengirim utusannya M. Saidin, S.Pd untuk menyerahkan bantuan ke Asni. “Ini bantuan dari H. Arifin pensiunan Sekda Kota Madya Jakarta Timur ,” kata Saidin, Selasa (26/05/2020).
Pada kesempatan itu, Saidin menyampaikan bahwa bantuan itu adalah murni niat untuk kemanusiaan. Bukan atas dasar kepentingan politik.
Atas kepedulian tersebut, Kepala Desa Tolowata mewakili keluarga mengucapkan terima kasih atas uluran tangan H. Arifin. “Kami ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan ini, mudah – mudahan dapat membantu untuk kesembuhan ibu Asni,” ucap Kades. (Cr-Dir)