SUMBAWA – Kontribusi anak muda dalam membangun daerah hingga saat ini belum terlihat. Padahal jika dirangkul anak muda inilah yang dapat memberi perubahan besar di Sumbawa, bahkan Indonesia. Karenanya, pemuda harus dirangkul untuk membangun.
Karenanya, pasangan Calon Bupati Sumbawa dan wakilnya; Jarot-Mokhlis, mengatakan, anak muda sejatinya harus diberikan kesempatan untuk mengembangkan dirinya. Keduanya sepakat mengajak pemuda untuk membangun masa depan Sumbawa dengan melatih mereka menjadi terampil bekerja sesuai minat dan pendidikannya.
“Jika kita mampu mengarahkan mereka, memberi peluang untuk mereka berubah menjadi lebih berkualitas maka lihatlah bagaimana Sumbawa ke depan akan menghasilkan orang-orang yang berkualitas dan memiliki motivasi tinggi,” ungkap Calon Bupati Mokhlis, Senin (23/11).
Jika Jarot-Mokhlis naik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, kata Mokhlis, anak muda lulusan SMA ataupun perguruan tinggi akan dilatih untuk menjadi tenaga terampil yang siap pakai dan menjawab tantangan ke depan.
“Anak muda di Sumbawa apalagi yang sudah lulus sarjana S1 tidak boleh menganggur. Kita akan melatih mereka menjadi orang-orang yang siap kerja, bahkan jika pertambangan Dodo Rinti nanti dikembangkan maka mereka lah yang akan bekerja di sana,” katanya.
Demikian juga pada seni dan budaya, jika mampu dikembangkan akan memberikan efek yang besar khusunya bagi pariwisata. Jika pariwisata melejit maka nilai Sumbawa akan semakin tinggi serta mendatangkan income.
“Seni dan budaya ini mahal didapat, maka harus dijaga dan dilestarikan,” katanya.
Ke depan Jarot-Mokhlis akan lebih memberikan kesempatan kepada anak muda untuk berkreasi dan berprestasi sesuai talentanya masing-masing untuk kemajuan Sumbawa ke depan. Karena peran anak muda membantu pemerintah dalam pembangunan dan mengenalkan daerah ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Tokoh pemuda seni dan budaya Sumbawa, Rivi Ramdani mengatakan, kesempatan terhadap anak muda dalam pembangunan Sumbawa harus dikanalisasi. Dia menyerukan agar pemuda dirangkul membangun wilayahnya.
Jika mendengar ungkapan Soekarno ini, katanya, kita akan heran begitu dahsyatnya kekuatan dan peran anak muda masa depan bangsa dalam membangun daerah Sumbawa tercinta. “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia,” kata Rivi mengenang pidato Presiden RI Pertama, Soekarno.
“Kita membutuhkan pemuda-pemudi yang unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia membangun daerah ini,” ujar owner organisasi anak muda TaPangPas Sumbawa tersebut.
Tak Didukung Pemerintah Kini Dia mengungkapkan, anak muda kurang didukung pemerintah di sana, kini. “Kami sama sekali tidak disuport pemerintah, sambungnya, padahal organisasi kami berisi ratusan talenta muda seperti seni budaya, lingkungan dan pendidikan yang bisa mengangkat Sumbawa jika dikembangkan dan diberi kesempatan,” serunya.
Salah satu tokoh pemuda pelopor NTB asal Sumbawa tahun 2020 bidang pendidikan dan sosial, Zainul Fahmi, menilai pemerintah daerah keliru karena selama ini tidak peduli akan kekuatan anak muda, bahkan talenta-talenta yang dimiliki acap kali tidak disuport.
Sumbawa punya anak muda yang telah meraih berbagai macam penghargaan. Seperti Suwandi, pemuda Sumbawa yang meraih juara dua dalam ajang lari marathon Borobudur beberapa hari lalu.
Ini nilai tambah dan membuka mata dunia bahwa anak muda Sumbawa memiliki talenta luarbiasa. Demikian juga dengan seni dan budaya saat ini belum dapat mengangkat Sumbawa, padahal jika dilihat dari potensi dan sejarah, kabupaten ini kaya akan hal itu.
“Budaya dan seni ini jika dilestarikan dapat menjadi brand dan dapat dijual. Seperti Bali atau Jogja yang kaya akan budaya tetapi mereka mampu menjaga dan memberi nilai pada daerahnya, sehingga wisatawan ribuan yang datang ke sana. Kenapa Sumbawa ini gka bisa seperti itu?,” terang Zainul yang akrab dipanggil Mamink.
Mewakili seluruh anak muda TaPangPas, Mamink dan Rivi ingin pemimpin Sumbawa ke depan seperti pasangan calon Bupati dan Wakil Bupayu Jarot-Mokhlis yang memiliki perhatian luarbiasa terhadap anak muda. Karena selama ini hanya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor 5 itu saja yang mensuport sejumlah kegiatan anak muda dalam bidang seni budaya, pendidikan dan lingkungan.
“Banyak sekali potensi yang belum dikembangkan, hanya Jarot-Mokhlis yang mampu merangkul dan memberikan kesempatan untuk anak muda mengeluarkan talentanya,” tutur Mamink.
Dari hasil survey yang dilakukan di Sumbawa dari sejumlah tokoh, lanjut Mamink, bahwa orang dikatakan muda adalah antara usia 20 tahun sampai 32 tahun, sementara usia dewasa dari 35 tahun ke atas dan usia tua dimulai dari 65 tahun ke atas. Ini juga tidak jauh beda dengan hasil klasifikasi umur menurut WHO.
Jika usia muda dan dewasa adalah usai produktif maka sesuai dengan data statisktik tahun 2019 jumlah jiwa yang masuk dalam kategori muda dan dewasa antara usia 20 hingga 40 tahun di Sumbawa mencapai total 140.673 jiwa.
“Jika ratusan ribu jiwa anak muda atau usia sangat produktif ini semuanya bergerak di bidang masing-masing maka tidak ada lagi polemik dalam pembangunan di Sumbawa,” ungkap pemuda yang juga menjadi inisiator dan membesarkan komunitas Pustaka Pinggir Kali tersebut. (red/*)