SUMBAWA,Samotamedia.com – Sebagaian besar bantuan untuk para korban kebakaran Baturotok belum sepenuhnya terdistribusi. Sebagian masih numpuk di Posko Orong Telu, belum bisa terdiStribusi lantaran terkendala biaya pengiriman.
Ketua Posko Orong Telu, Ardiyansyah kepada Samota Media mengungkapkan, bantuan yang belum bisa terdistribusi adalah bantuan dari masyarakat.
Menurutnya, bantuan hanya sekedar diantar ke posko tanpa ada biaya pengiriman. Sementara biaya pengiriman dari Orong Telu ke Baturotok relative mahal. Tembus hingga Rp3,5 juta per truk. Dengan kafasitas muatan 5 ton.
Mahalnya biaya disebabkan kondisi jalan yang rusak parah. Tak jarang kendaraan pengangkut mengalami kerusakan di jalan.
”Dari Orong Telu ke Baturotok tidak bisa (Biaya) dihitung dengan harga standar. Dia harganya 3.500.000 per truk,” kata ketua Posko, yang juga Camat Orong Telu ini via telefon seluler, Senin (9/11/2020).
”Sekali jalan bisa rusak truk. Kemarin aja yang kita bawa dengan pak Bupati, truknya rusak. Yang punya truk perbaiki dengan biaya lima juta lenih beli alat. Karena bawa lima ton,” tuturnya.
Beda halnya dengan batuan dari pemerintah. Sebagian telah berhasil didistribusikan. Karena selain bantuan, pemerintah juga telah memfasilitasi hingga biaya pengiriman.
”Saya kira bantuan hanya sekedar transit di Orong Telu. Kecamatan kan tidak ada dana. Ini yang numpuk ini bantuan dari masyarakat. Lama-lama jadi gudang kantor camat,” ujar Camat.
Ardiyansyah mengaku telah mengkordinasikan masalah tersebut ke Bupati. Namun hingga saat ini belum ada solusi. Jika tak ada solusi kongkrit dalam waktu segera, dipastikan bantuan seperti lelur dan sayur rusak sebelum sampai ke tangan warga terdapak.
”Saya sudah komunikasi dengan PJS Bupati. Saat ini Bupati di Baturtotok. Mungkin sedang dipikirkan (Solusinya),” pungkasnya. (red)