SUMBAWA, Samotamedia.com – Pemerintah Desa Baturotok Kecamatan Batulanteh akan menggelar festival bertajuk Baturotok Festival Covid (Corona Festival Religi Desa). Kegiatan dihelat mulai dari Sabtu, 21 Agustus 2021 hingga Rabu, 25 Agustus 2021 mendatang.
Kepala Desa Baturotok, Edy Wijaya Kusuma mengungkapkan, berbagai kegiatan digelar dalam festival yang berlangsung selama lima hari itu. Mulai dari pameran budaya desa, pemeran produk UMKM, pentas seni budaya lokal, sedekah tolak bala hingga wisata religi.
Pada festival itu, pengunjung akan mendapatkan banyak informasi seputar Baturotok. Mulai dari sejarah desa dan warga Baturotok, tokoh pejuang Sumbawa, cagar budaya, hingga sejarah masuknya kopi ke wilayah Baturotok. Hingga akhirnya Baturotok mampu mejadi salah satu desa penyuplai kopi terbesar di Indonesia hingga mencapai 5000-7000 ton per tahun.
Tak hanya itu, Baturotok Festival Covid juga akan membawa mengunjung seakan kembali ke desa dengan suasananya yang asyik dan menyenangkan. Suara anak mengaji akan terdengar dimana-mana, suara ratib rabana hingga sajian permainan tradisional dan sajian berbagai jenis kuliner.
Menurut Edy, kegiatan diarahkan untuk menjadi pusat studi, edukasi dan informasi mengenai jati diri serta identitas desa. Baik dalam perspektif keagamaan, kebangsaan, akademik juga kearifan lokal untuk mengejawantahkan keterisoliran akan asal usul dan historis warga Baturotok.
”Dari sini kita kenal dengan kesohoran nama Baham sebagai tokoh pejuang Sumbawa di masanya. Tidak ketinggalan tokoh-tokoh lain yang menitihkan sejarah dari tanah Baturotok, situs, cagar budaya dan destinasi alam yang indah, hingga saksi serta pelaku sejarah yang membawa kopi ke tanah Sumbawa ini perlu juga diketahui sejarahnya,” kata Kades Edy, Kamis (19/8/2021).
Selain itu, kegiatan ini juga dihajatkan untuk menjawab tantangan dunia yang saat ini dilanda pandemi Covid-19. Desa Baturotok, kata dia, akan hadir sebagai desa ramah Covid. Baturorotok terbuka untuk siapa pun selama tidak teridentifikasi tanda atau gejala covid.
Meski digelar dalam suasana pandemi, Edy menjamin pelaksanaan kegiatan yang melibatka ribuan orang itu tidak akan melanggar protokol kesehatan Covid-19.
”Untuk memastikan kegiatan ini berjalan massif, kami dari desa membuat skenario penerimaan tamu serta pelayanan yang bisa menampung ribuan tamu dengan penginapan, makan minum serta soupenir local secara gratis selama kegiatan berjalan. Kami memastikan tidak ada pelanggaran protocol kesehatan sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya. (Red)