Samotamedia.com – Pelaksanaan Belajar dari Rumah (BDR) telah berjalan cukup lama. Karena masih dalam suasana covid, pemerintah kembali memperpanjang pelaksanaannya.
Untuk jenjang pendidikan dasar, BDR kembali diperpanjang hingga 15 Agustus. Sementara di jenjang pendidikan menengah dilanjut hingga September mendatang.
Di SMAN 1 Sumbawa, pelaksanaan BDR berjalan lancar. Tidak ditemukan kendala berarti. ”Alhamdulillah (BDR) tidak ada masalah,” kata Kepala SMAN 1 Sumbawa, Aminu Irfanda Supanda, S.Pd.,M.Pd kepada Samotamedia.com di ruang kerjanya, belum lama ini.
Menurut mantan Kepala SMAN 1 Lunyuk ini, kelancaran BDR tidak lepas dari kompetensi para guru. Menurutnya, para guru telah terlatih untuk itu. ”Karena sudah ada kompetensi,” imbuhnya.
Sementara di tingkat siswa, rata-rata memiliki handphone. Sedangkan untuk pemenuhan paket internet dialokasikan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Jatah kuota internet dari sekolah disesuaikan dengan kondisi ekonomi siswa. Siswa yang tergolong sejahtera dijatah Rp70 ribu per catur wulan. Sedangkan siswa kategori pra sejahtera mendapat lebih yakni Rp140 ribu per catur wulan.
”Tidak ada masalah paket (internet). Karena paket dibantu melalui dana BOS Rp70 per orang per catur wulan. Yang pra sejahtera juga kita bantu paket internet. Kalau siswa biasa, sekali. Mereka (pra sejahtera) dua kali,” terangnya.
Dalam pelaksanaan BDR, pihak sekolah tidak membebani murid dengan tugas belajar yang memberatkan. ”Ada diberi tugas, namun tidak memberatkan. Yang mebuat anak-anak enjoy. Karena tidak ada target kurikulum,” ujar Irfanda.
Untuk menjamin kelancaran BDR, wali kelas diminta berperan aktif. Ketika ada siswa yang tidak ikut serta tanpa kabar, wali kelas bersama guru BP langsung mendatangi siswa ke rumahnya.
”Dikoordinir wali kelas. Kalau ada siswa yang tidak ikut, wali kelas dan BP mendatangi siswa ke rumah,” bebernya.
Untuk diketahui, Dikbud Provinsi NTB telah menyiapkan skenario pembelajaran new normal. Yakni tatap muka dengan sistim shif atau blok untuk menjamin physical distancing.
Saat ini, SMAN 1 Sumbawa telah siap dengan sistem pembelajaran tersebut. Berbagai instrumen telah disiapkan. Termasuk kesiapan sarana dan prasarana pendukung lainnya.
”Rencana SMAN 1 akan diusulkan tatap muka new normal. Harus sesuai instrumen. Sejauh ini SMAN 1 sudah siap tatap muka new normal. Sarana sudah siap,” pungkasnya. (red)