Berkah BLTDD di Tengah Pandemi dan Anjloknya Harga Jagung

Bagikan berita

Samotamedia.com – Pemerintah Desa Kambilo Kecamatan Wawo Kabupaten Bima telah merampungkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLTDD) tahap I.

Hal ini tandai dengan tuntasnya penyaluran BLTDD periode bulan Juni di aula Kantor Desa Kambilo, Rabu (8/7/2020). Jumlahnya penerima manfaat 121 KK.

BLTDD periode ketiga ini disalurkan diwaktu yang tepat. Di samping dalam suasana pandemi Covid-19, penyaluran BLTDD juga dilakukan di tengah anjloknya harga jagung.

Dalam penyalurannya, Pemdes dibantu anggota BPD dan mahasiswa KKN Kebencanaan Universitas Mataram. Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan covid-19.

Kepala Desa Kambilo, M Yasin Husain kepada Samota Media mengatakan, sampai periode ke tiga ini Pemdes telah menggelontorkan banyak anggaran.

”Sampai periode ketiga ini kami telah kucurkan anggaran sejumlah Rp226.600.000, dan itu kami pangkas dari anggaran program yang sudah ditetapkan dalam Musdes kemarin,” ujarnya.

Dikatakan, pandemi covid – 19 telah menghambat program pemerintah Desa Kambilo. Baik fisik maupun non fisik. Pemangkasan anggaran dana desa mengakibatkan tertundanya sejumlah program usulan masyarakat yang telah ditetapkan dalam RKPDes.

Meski demikian, Yasin tetap optimis membangun desa dengan keterbatasan anggaran. Pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama mendukung semua program pemerintah. Terutama himbauan penerapan protokol kesehatan.

”Kalau kita sehat, insya allah kita akan mampu bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan. Semoga saja masayarakat Desa Kambilo tidak ada yang positif Corona,” harapnya.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kambilo, Ikhsan, S.Pd.I bersyukur dengan adanya BLTDD. Di samping meringankan beban di tengah wabah, juga memabantu ekonomi masyarakat di tengah anjloknya harga jagung. ”Saat ini yang paling nyata adalah nasib petani jagung karena anjloknya harga jagung,” ungkap ketua BPD.

Menurut Ikhsan, masyarakat Desa Kambilo mayoritas petani jagung. Semenjak musim tanam hingga masa panen ini, masayarakat telah mengeluarkan banyak biaya. Mulai dari gaji buruh, Obat-obatan, pupuk hingga kebutuhan lainnya.

Namun di sisi lain, kata dia, harga jagung malah tak berpihak kepada para petani. Kondisi ini dikeluhkan warga di semua dusun. ”Semogah ada solusi buat petani jagung. Selain dari bantuan ini, ada kebijakan pemerintah untuk kestabilan harga jagung,” harapnya. (cr.Dir)

Bagikan berita

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *