SUMBAWA – Harga harga cabai rawit di pasaran mengalami kenaikan. Harganya sempat tembus hingga Rp125 ribu per kilogram. Namun belakangan ini harganya mulai menurun ke angka Rp100 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Sumbawa, melalui Kabid Perdagangan, Lang Rudy SH mengatakan bahwa mahalnya harga cabai terjadi secara nasional.
Kondisi ini disebabkan karena gagal panen, sehingga pasokannya menjadi berkurang. Namun belakangan, harganya mulai menurun. Sejak Senin (05/04) lalu, sudah di angka Rp 100.000 per kilogramnya. Meski demikian, harganya masih terbilang mahal.
“Dibandingkan harga normal, memang masih terhitung mahal. Tapi, ada kecenderungan menurun,” ujarnya.
”Di Sumbawa, pekan kemarin harganya sampai Rp 125.000 per kilogram. Harga normal biasanya cuman Rp 20.000 sampai 30.000 per kilogram,” imbuh Rudy.
Sementara harga komoditi lainnya, lanjut Lang Rudy, masih relatif stabil. Seperti beras, gula, terigu dan minyak goreng. Untuk komoditi utama seperti beras, minyak goreng, terigu dan gula pasir masih ada cadangan yang dikuasai oleh pemerintah melalui Bulog.
Jika terjadi lonjakan harga akan dilakukan operasi pasar. Guna menurunkan harga komoditi utama tersebut di pasaran. (Red)