SUMBAWA, Samotamedia.com – SMKN 1 Sumbawa terus berbenah. Berbagai fasilitas terus diperbaiki, di antaranya perbaikan dapur Kompetensi Keahlian Tata Boga menjadi standar industri. Dengan begitu, siswa akan merasakan suasana belajar seperti berada di dunia industri.
”Sedang kita buatkan. Kita berharap Desember sudah bisa dipakai,” ungkap Kepala SMKN 1 Sumbawa, Jayadi, S.Pd saat ditemui di sekolahnya, Selasa (9/11/2021).
Setelah memenuhi standar industri, kata dia, maka tata letak peralatan dan bahan akan mengikuti standar industri. Sehingga suasana, kenyamanan hingga prosedur dalam bekerja pun akan seperti di dunia industri.
”Kondisi sekarang di setiap ruangan ada dapur. Alat sudah ada dan standar industri. Tinggal penataan letak peralatan dan bahan ini tidak memberikan cukup keluasaan,” ujarnya.
Ada banyak keuntungan yang didapat ketika fasilitas serba standar industri. Di antaranya, kompetensi siswa diyakini meningkat. Dengan peningkatan kompetensi maka jumlah serapan lulusan dalam Dunia Usaha dan Industri (DUDI) pun dipastikan meningkat.
”Kalau sudah standar industri, keuntungannya, jadi kompetensi anak semakin baik. Membuat peluang lebih banyak diterima. Ketiga, bisa juga menjadi wira usaha,” terangnya.
Pihak sekolah juga melakukan penataan fisik dan lingkungan sekolah. Mulai dari perluasan lahan parkir hingga menata lingkungan sekolah agar enak dipandang mata.
Tidak hanya itu, SMKN 1 Sumbawa juga membentuk kelompok anti perundungan (Bullying). Kelompok tersebut terdiri dari 30 siswa. Mereka bertugas untuk menyosialisasikan bahaya perundungan kepada siswa lain di sekolah.
”Sudah kita latih, kerjasama dengan UNRAM jurusan pariwista. Sudah seminggu yang lalu,” tambahnya.
Dengan dideklirnya kelompok anti perudungan, diharapkan tidak ada lagi kekerasan dan bullying di sekolah. Baik antara guru dengan murid, maupun antara murid sesama murid.
”Semua SMK PK (Pusat Keunggulan) diminta membuat gerakan anti perundungan. Untuk menangkal hal-hal negatif terhadap perkembangan teknologi,” tandasnya. (Jho)