Samotamedia.com – Ratusan massa aksi dari Kecamatan Moyo Utara mendatangi kantor Bupati Sumbawa, Rabu (29/7/2020). Kedatangan mereka menuntut agar Bupati Sumbawa segera melakukan pemberhentian sementara Kades Penyaring Abdul Wahab.
Orator aksi, M. Ikbal Muthalib mengatakan jika kedatangan massa hari ini adalah untuk meminta kepada Bupati Sumbawa H. M Husni Djibril untuk segera melakukan pemecatan terhadap Kades Penyaring Abdul Wahab.
“Kami datang kesini tiada lain selain meminta kepada Bupati Sumbawa untuk menegakan aturan yang ada yaitu perda. Dan apa yang dilakukan oleh Kades Penyaring tersebut adalah bentuk perlawanan kepada Bupati. Jadi kami datang untuk meminta Bupati Sumbawa agar Abdul Wahab segera diberhentikan sementara,” ungkapnya.
Selain desakan atas pemberhentian Kades, massa juga maminta agar Camat Moyo Utara tetap dipertahankan. Massa menilai apa yang telah dilakukan oleh camat sudah benar.
“Siapa pun yang ingin menyingkirkan camat dari Moyo Utara maka kami siap melawan. Karena, Camat Moyo Utara sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan benar,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Korlap aksi, Muhammad Taufan. Ia mengatakan bahwa apa yang terjadi di Moyo Utara selama ini adalah berawal dari penyaring.
“Kami semua datang ke sini minta Bupati untuk menegakkan Perda. Dan Camat Moyo Utara, Adrian Pranata harus dipertahankan. Karena apa yang sudah dilakukan camat selama ini sudah benar. Justru sebenarnya yang harus kita berhentikan sekarang adalah Kades Penyaring,” tegasnya.
Pemda Tunggu Laporan dari BPD dan Camat
Kedatangan massa aksi disambut Wakil Bupati Sumbawa H. Mahmud Abdullah. Wabup mengatakan bahwa dirinya akan menjalankan sesuai dengan aturan yang berlaku. “Aturan itu harus kita jalankan. Jadi beri kami kepercayaan untuk itu semua,” kata Wabup.
Wabub menyampaikan bahwa masalah pemberhentian kades penyaring tinggal menunggu surat laporan dari BPD dan camat untuk disampaikan ke Bupati.
“Yang kami tunggu hari ini adalah surat laporan dari BPD dan camat yang ditujukan kepada Bupati. Dan jika semuanya sudah maka tim tidak akan berkerja,” katanya.
Dalam aksi yang digelar tersebut hadir sejumlah kepala desa yakni Kades Songkar, Kukin, Sebewe, dan Baru Tahan serta Ketua BPD dan Tokoh Masyarakat se- Kecamatan Moyo Utara.
Sementara dari pihak pemerintah hadir Wakil Bupati Sumbawa, Asisten I, dan DPMPD Sumbawa.
Untuk diketahui aksi massa berawal dari kasus pemberhentian enam perangkat di Desa Penyaring yang dinilai non prosedural.
Upaya mediasi telah dilakukan oleh BPD, Camat, DPRD dan BPMPD Sumbawa Kades. Namun Kades tetap pada pendiriannya. Bahkan Kades dikabarkan siap mundur dari jabatannya jika staf yang telah dipecatnya dikembalikan lagi.
Kades Penyaring Abdul Wahab unggul dalam pilkades yang digelar serempat bersamaan 119 Desa di Kabupaten Sumbawa. Abdul wahab saat itu meraih suara terbanyak yakni 701 suara. Dan pada 15 april lalu Kades Penyaring dilantik menjadi kades.
Dalam pelantikan tersebut Bupati Sumbawa memberikan himbauan agar kades yang baru dilantik untuk tidak melakukan pergantian staf dan agar fokus ke penanganan covid-19.
Namun seiring perjalanan waktu belum genap sebulan menjabat, Kades penyaring malakukan pergantian perangkat.
Akibat dari itu muncul polemik di tengah masyarakat yang menyebutkan bahwa pemberhentian enam perangkat tersebut diduga melanggar aturan yang ada. (red)