MATARAM – Pemerintah Provinsi NTB telah meluncurkan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang untuk meminimalisir dampak ekonomi dan sosial akibat Covid-19. Program yang menelan anggaran Rp80 miliar itu diberikan dalam bentuk paket Sembako dan Paket Suplemen-Masker.
Ada pun rinciannya beras 10 kg, telur 20 butir, minyak kelapa/goreng, susu kedelai, teh kelor, minyak kayu putih/cengkeh, sabun cair/batang, serta masker non medis. Nilai per paket Rp250 ribu per KK per bulan. Dan akan diberikan selama tiga bulan selama masa darurat Covid-19.
Teknis pengadaan dan distribusi paket JPS Gemilang dilakukan oleh tiga Dinas. Dinas Sosial Provinsi NTB bertanggung jawab untuk pengadaan dan distribusi beras, telur dan minyak goreng pabrikan.
Sementara minyak kelapa jeleng hasil produksi IKM NTB dan paket suplemen lainnya seperti susu kedelai, teh kelor, minyak cengkeh/kayu putih diadakan oleh Dinas Perindustrian NTB.
”Sedangkan masker non medis produksi UKM NTB oleh Dinas Koperasi UKM NTB,” terang Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah.
Untuk pola distribusi, Kantor Desa/kelurahan dijadikan titik awal distribusi JPS Gemilang kepada masyarakat. Karena Desalah yang melakukan Verifikasi dan Validasi BNBA calon penerima JPS Gemilang.
Dikatakannya, paket disalurkan secara bertahap. Sehingga Kepala Desa/Kelurahan tak perlu khawatir jika barang yang diterima masih sebagian di awal. Apalagi sampai menolak barang. Karena hal tersebut justru menyebabkan JPS Gemilang tidak dapat dibagi sesuai jadwal.
”Biasanya yang sampai duluan beras, telur dan minyak goreng dari Dinas Sosial Provinsi NTB. Dan Berita Acara Serah Terimanya (BAST) pun hanya item yang benar-benar diterima tersebut. Selanjutnya, akan disusul barang dari Dinas Koperasi UKM dan Dinas Perindustrian sampai semua barang JPS Gemilang lengkap,” terangya.
Sejauh ini, tiga daerah telah menerima bantuan JPS Gemilang. Yakni Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lolmbok Utara. Warga di tiga daerah telah menerima secara lengkap paket Sembako dan Suplemen serta Masker. Bahkan semua barang yang rusak pun telah diganti sebelum dibagikan ke warga.
”Karena semua barang pun sebelum dibagi akan digabungkan dalam satu kemasan/wadah oleh tim Tagana dan Pilar Sosial di kantor Desa/Kelurahan,” terang Wismaningsih
Sementara itu, Kadis Perindustrian Prov. NTB, Nuryanti, SE, ME, mengaku bahwa total produksi IKM di NTB saat ini masih terus digenjot. Hampir semua kuota barang untuk JPS Gemilang telah dipenuhi. Hanya ada kekurangan kuota khusus untuk minyak kelapa Jeleng produksi IKM NTB. Sehingga untuk pemenuhan paket JPS Gemilang tahab pertama ini masih belum mencukupi.
”Sebagaimana diketahui, bahwa kapasitas produksi minyak goreng IKM kita masih terbatas. Sehingga masih harus dikomplemen dengan minyak goreng pabrikan. Tapi semua produksi IKM telah terserab semua dan telah dibagikan di sejumlah daerah. Baru kekuranganya nanti dipenuhi lewat barang pabrikan, tentu dengan perhitungan pagu anggaran/harga yang telah disesuaikan,” jelas Nuryanti.
Pihaknya berjanji akan terus mendorong peningkatan kuota produksi Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB. Termasuk dengan bentuk memberikan support permesinan untuk IKM. Sehingga ditargetkan pada bulan ke III (Juni 2020) nanti, 100 persen paket bisa terpenuhi dari IKM lokal NTB.
”Seperti kata pak Gubernur NTB, dengan pola Learning By Doing, Insya Allah IKM kita akan terus bertumbuh. Dan akhirnya bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan di NTB. Tapi mampu men-supplay kebutuhan nasional, bahkan mampu menjadi produk ekspor,” tandas Nuryanti. (red)