BIMA – Kasus anjing gila kembali terjadi di Kecamatan Ambalawi. Kali ini korbannya adalah nenek 60 tahun bernama Ci’i, warga Dusun Soncolumba Desa Rite.
Korban diserang seekor anjing ketika hendak pergi ke sawah Rabu (3/2) sekitar pukul 07.30 Wita. Akibatnya, korban mengalami luka sobek di bagian tangan dan dada.
Ci’i menuturkan bahwa saat itu ia baru usai menyeberangi sungai. Tiba-tiba dari arah belakang datang seekor anjing lalu menyerangnya hingga ia tersungkur.
“Tiba – tiba anjing itu langsung menerkam tangan saya, dan saya terjatuh dalam sawah,” katanya, Rabu (3/2/2021).
Saat itu korban tidak sanggup melawan atau pun teriak. Menurutnya, anjing tersebut sangat agresif hingga menggigit tangannya berkali – kali.
“Untung ada Adi anak saya yang datang, kalau tidak mungkin saya sudah mati karena pas anak saya tiba, anjing itu sudah menggigit bagian dada saya,” tuturnya.
Anak korban, Adi (25) membenarkan kejadian tersebut. Ketika anjing itu menggigit ibunya, ia langsung mengambil parang milik tetangga kemudian membunuhnya. “Saya bacok sampai terpotong – potong,” ujarnya.
Sementara itu, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Ambalawi untuk mendapatkan penanganan medis.
Kepala Puskesmas Ambalawi, St. Sarafiah, S.Kep membenarkan adanya pasien gigitan anjing gila. Petugas kesehatan telah menjahit luka robek di bagian tangan dan dada.
”Kami juga telah memberikan suntikan obat anti rabbies dan juga untuk obat untuk diminum, 1 minggu lagi akan dilakukan suntik kembali.” Tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bima melalui PLT sekretaris Dinas (Sekdis) Rifa’i, M.AP mengungkapkan tanda – tanda rabbies pada anjing.
”Ekornya ditekuk diantara dua kaki belakang, takut air, takut suara, air liur berlebihan, gelisah dan agresif, menyendiri, takut cahaya, menggigit apa saja yang ada didepannya termasuk orang atau benda,” terangnya. (Dir)