SUMBAWA – Kasus dugaan penganiayaan terhadap Kepala Desa Lebin, Sulaiman mendapat sorotan dari Forum Komunikasi Kepala Desa (FK2D) Kabupaten Sumbawa.
Ketua FK2D, Musykil Hartsah kepada Samota Media mengaku telah mendapat informasi tersebut pada Selasa (9/6/2020) dari salah seorang keluarga Kades.
Mendapat informasi itu, Musykil langsung menelfon Kades Lebin untuk menanyakan kebenarannya.
Kemudian pada Selasa malam, dia bersama pengurus FK2D lainnya bertemu dengan Kades Lebin untuk menanyakan kronologis kejadian.
”Kemarin saya ditelefon oleh salah satu keluarga Kades Lebin. Katanya dia dipukul. Kemudian saya konfirmasi, dan langsung kami minta ketemu dengan kita, pengurus FK2D,” tutur Musykil.
”Dan malamnya, saya bersama sekretaris, wakil ketua, bendahara, pokoknya pengurus FK2D bertemu dengan yang bersangkutan. Kami tanya koronologis kejadiannya,” tambah Kepala Desa Labuhan Jambu ini.
Diduga Dianiaya Warga Sendiri, Kades Lebin Lapor Polisi
Setelah mendengar keterangan dari Kades, FK2D menyimpulkan apa pun alasannya, dugaan penganiayaan itu tidak dibenarkan.
Oleh karenanya, pihak kepolisian diminta untuk menangani kasus ini dengan serius. Jika terbukti benar, pelaku harus ditindak tegas.
FK2D tidak ingin kejadian serupa terulang lagi. Baik di Lebin maupun di Desa lainnya di Sumbawa.
”Kami selaku pengurus (FK2D), kepada pihak kepolisian kami minta agar pelaku ditindak secara tegas. Karena menyangkut harkat martabat seorang Kepala desa. Kami ini abdi negara,” ujar Musykil.
Sebagai wadah komunikasi kepala desa, lanjut Musykil, FK2D akan mengawal kasus ini. Dia tidak ingin masyarakat terbiasa menyelesaikan masalah dengan cara kriminal. Apalagi sampai menganiaya seorang kepala desa yang merupakan simbol suatu desa.
”Harus ada efek jera kepada orang seperti ini. Kami FK2D akan terus mengawal masalah ini sampai tuntas,” pungkasnya. (red)