Geopark Tambora Masuk Nominasi UNESCO Global Geopark

Bagikan berita

MATARAM, Samotamedia.com – Geopark Tambora di Pulau Sumbawa masuk nominasi seleksi kandidat UNESCO Global Geopark (UGGp) submission 2021 yang akan dilaksanakan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI).

Kepastian ini berdasarkan surat elektronik Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Nomor 869/DEPUTI V/MARVES/VII/2021 tertanggal 2 Juli 2021.

Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah dalam keterangan tertulis mengaku bangga. Ia bersama jajarannya akan terus mensupport hingga Geopark Nasional Tambora melewati setiap tahapan seleksi.

”Ini adalah salah satu hal penting yang telah lama dinantikan masyarakat Nusa Tenggara Barat. Kita akan support penuh. Usaha terbaik akan kita lakukan sehingga Geopark Tambora dapat melewati berbagai proses seleksi yang ada. Dan akhirnya dapat naik statusnya menjadi Geopark Dunia (UGGp, red),” kata Gubernur, Sabtu (3/7/2021).

General Manager Dewan Pelaksana Geopark Tambora, Hadi Santoso menjelaskan, masuknya Geopark Tambora dalam nominasi tak lepas dari perjuangan panjang para pengurus dewan pelaksana Geopark Tambora.

Diperkuat lagi dengan dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB serta OPD lingkup Pemprov NTB, pemerintah kabupaten kota Se-Pulau Sumbawa serta berbagai pihak. Termasuk, masyarakat dan komunitas lingkar Tambora, serta seluruh stakeholder di Provinsi NTB.

”Dan tentu saja, yang paling luar biasa adalah dukungan nyata Pak Gubernur NTB. Yang telah berkenan secara formal dengan bersurat resmi maupun secara informal terus membangun komunikasi intens dengan Kementrian terkait,” katanya.

”Sehingga Geopark Tambora melaju dalam daftar nominasi untuk diajukan ke International Geoscience and Geoparks Programme (IGGP) UNESCO sebagai salah satu aspiring UNESCO Global Geopark dari Indonesia untuk tahun 2021,” imbuh Hadi.

Ada 11 Geopark Nasional di Indonesia. Namun berdasarkan dokumen evaluasi tahun 2021 dalam rapat KNGI, hanya Sembilan yang dianggap memenuhi kriteria pra pengusulan ke UGGp.

Sembilan geopark tersebut meliputi Geopark Nasional Tambora. Geopark Nasional Bojonegoro. Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong. Geopark Nasional Merangin. Geopark Nasional Natuna. Geopark Nasional Ngaraisianok-Maninjau. Geopark Nasional Pegunungan Meratus. Geopark Nasional Silokek dan Geopark Nasional Sawahlunto.

Dari Sembilan Geopark Nasional akan dipilih dua Geopark Nasional yang paling memenuhi syarat berdasarkan self-assessment atas 101 item. Serta penilaian faktual oleh KNGI untuk diusulkan sebagai delegasi dari indonesia sebagai calon UGGp.

”Terakhir akan ada tim dari IGGP UNESCO untuk melakukan penilaian langsung. Selanjutnya bersidang untuk menetapkan sebagai UGGp. Mari kita terus berjuang dan berdo’a bersama agar cita-cita Geopark Tambora untuk menjadi UGGp benar-benar dapat terwujud,” tandas Hadi.

Seperti dikutif dari situs resmi Bappeda Provinsi NTB, Geopark Tambora merupakan salah satu geopark yang berada di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Geopark Nasional telah ditetapkan pada tanggal 20 November 2017 oleh Komite Nasional Geopark Indonesia, Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia.

Berdasarkan keputusan tersebut, NTB menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki dua geopark berskala nasional. Selain Geopark Tambora, ada juga Geopark Rinjani yang telah ditetapkan lebih awal.

Secara administratif, Geopark Tambora terletak di antara dua kabupaten, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu yang mecakup masing-masing dua kecamatan dari tiap kabupaten.

Di Kabupaten Bima, Geopark Tambora berada di wilayah Kecamatan Sanggar dan Tambora. Sedangkan di Kabupaten Dompu termasuk dalam Kecamatan Kempo dan Pekat.

Kawasan Geopark tambora ini juga mencakup Pulau Satonda di sebelah utaranya. Memiliki luas sebesar 2.130 km persegi. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Flores. Sebelah Timur dengan Kabupate Bima. Sebelah Selatan, Teluk Saleh dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa.

Secara geografis, Geopark Tambora berada pada posisi 8°5’-8°35’ Lintang Selatan dan 117°40-118°20’ Bujur Timur. Sedangkan posisi kaldera berada pada 08o 15’ Lintang Selatan dan 118o 00’ Bujur Timur.
Secara umum Geopark Tambora didominasi oleh Gunung Api Tambora yang merupakan gunung api aktif, dengan ketinggian ±2.851 mdpl dengan diameter kaldera sekitar ±7km.

Adapun bentang alam kawasan Geopark Tambora dicirkan oleh morfologi gunung api Kuarter-Resen di bagian tengah kawasan. Sedangkan disepanjang pesisir termasuk dalam morfologi dataran. (Red)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...