LOMBOK BARAT – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah mengapresiasi sejumlah inovasi karya pelajar SMK di NTB. Usai melihat langsung hasil inovasi Cold Storage siswa SMKN 2 Gerung, Gubernur langsung menuju SMKN 1 Kuripan, Lombok Barat. Untuk melihat hasil inovasi pertanian dengan memanfaatkan pupuk kompos hasil olahan sendiri dan tanaman sayur sistem hydroponik.
“Anak-anak SMKN 1 Kuripan luar biasa, dengan hasil inovasinya. Ini perlu terus kita kembangkan untuk ketahanan pangan kita,” kata Gubernur saat berkunjung di SMKN 1 Kuripan, Senin (20/4).
Pada kesempatan itu, Gubernur yang didampingi sejumlah Kepala OPD lingkup Provinsi NTB melakukan peninjauan kandang ternak ayam petelur dan melakukan panen hasil pertanian di lingkungan SMKN 1 Kuripan.
Menurut Gubernur kemampuan anak-anak SMK di bidang pertanian ternyata tidak kalah hebatnya dengan yang lain. “Ini yang membuat saya terperangah,” ungkapnya.
Gubernur berharap semua inovasi ini dapat direplikasikan di semua kabupaten/kota di NTB. Minimal memiliki integrated farming system. Karena hal ini juga bisa menjadi objek wisata bagi semua kalangan. Baik bagi orang tua dan anak-anak sekolah yang lain.
Ke depan, Gubernur berharap akan ada SMK khusus pertanian di NTB. Sehingga pemerintah juga bisa membangun kerjasama untuk ketahanan pangan dalam daerah.
Dengan adanya inovasi di SMKN 1 Kuripan ini, diharapkan bisa menjadi model di NTB. ”Kedepan, jenjang pendidikan SMK harus lima tahun agar mereka bisa melakukan bisnis. Jadi sambil bisnis di BLUD juga jenjang pendidikan tingginya mereka dapat, SMK-nya dapat dan punya saluran hasil produksi yang bagus,” harapnya.
Gubernur mengatakan, pemerintah akan terus memperbanyak jumlah SMK di NTB. Khususnya di tempat-tempat terpencil di daerah ini. Selain itu, keakraban industri pertanian dengan teknologi juga harus terus ditingkatkan, agar petani NTB terus mengalami kemajuan.
”Kenapa petani kita sulit mengalami kemajuan? Karena tidak bersentuhan dengan teknologi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Kuripan, mengatakan saat ini pihaknya sedang fokus dalam pengembangan agribisnis pertanian, agribisnis peternakan dan kesehatan hewan.
Menurutnya, siswa akan aktif dalam pengolahan industri pertanian mulai dari hulu hingga hilir. Yakni mulai dari proses pengolahan hingga pada tahap pemasaran hasil pertanian. (red)