Hadapi PTM, Guru dan Tenaga Kependidikan di SMAN 1 Moyo Utara Jalani Swab Antigen

Bagikan berita

SUMBAWA, Samotamedia.com – SMAN 1 Moyo Utara akan menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas mulai 25 Agustus 2021 mendatang. Berbagai persiapan dilakukan. Salah satunya melakukan swab antigen terhadap puluhan guru dan tenaga kependidikan.

Kepala SMAN 1 Moyo Utara, Ainun Asmawati, S.Pd., M.Pd mengungkapkan, swab antigen terhadap puluhan guru dan tenaga kependidikan telah dilakukan di sekolah, Selasa (24/8/2021), bekerjasama dengan UPT Puskesmas setempat.

”Jumlah seluruh guru dan tenaga kependidikan yang melakukan tes sebanyak 38 orang. Hasil swab antigen adalah negatif,” ungkap Ainun, Selasa (24/8/2021).

Tes serupa tidak diterapkan terhadap murid. Karena data dari Puskesmas menunjukkan tidak ada siswa SMA di Moyo Utara yang terkonfirmasi positif Covid-19. Menurutnya, data tersebut dapat dijadikan rujukan dalam pemberlakuan PTM terbatas nantinya.

”Swab antigen ini tidak perlu dilakukan terhadap siswa. Karena pihak UPT Puskesmas menuturkan bahwa dari sisi siswa 0 angka laporan positifnya,” terangnya.

Pemberlakuan PTM terbatas telah melalui pertimbangan matang. Telebih Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB telah mengeluarkan surat edaran yang membolehkan pemberlakukan PTM terbatas di jenjang SMA/SMK. Ederan tersebut telah keluar sekitar seminggu yang lalu.

Ainun memastikan pelaksanaan PTM terbatas tidak akan menyalahi protokol kesehatan Covid-19. Selama PTM terbatas, warga sekolah diwajibkan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk menghindari kerumunan.

Sementara siswa yang biasa masuk setiap hari akan dijadwalkan tiga kali seminggu. Jam belajar pun dibatasi hanya empat jam per hari. Begitu juga dengan siswa yang biasanya terdiri dari 30 siswa per rombongan belajar, dibatasi menjadi hanya 15 orang.

Lalu bagaimana dengan orang tua yang tidak mengizinkan anaknya PTM?

Pelaksanaan PTM terbatas memang tidak lepas dari persetujuan wali murid. Bagi siswa yang tidak mendapatkan izin orang tua, tetap akan diarahkan untuk Belajar Dari Rumah (BDR).

”Nanti saat masuk baru kita tau berapa yang tidak diizinkan. Kalau tidak masuk berarti tidak diizinkan. Dan wali kelas akan mendatangi siswa bersangkutan, untuk menanyakan alasan tidak diizinkan. Yang tidak diizinkan akan tetap BDR,” pungkasnya. (Red)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...