Samotamedia.com – PT Maras Aset Properti mulai membangun perumahan di kawasan Olat Maras Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa. Komplek perumahan tersebut diberi nama Maras Alam Permai (MAP).
Di MAP anda dapat beli rumah dengan harga relative murah terjangkau. ”Bisa dikatakan beli rumah tanpa bayar,” ucap Direktur PT Maras Aset Properti, H. Ilham Mustami dalam sambutan peletakan batu pertama (Ground breaking) Jumat (10/7/2020).
Maras Alam Permai dibangun di kawasan dengan pertumbuhan tertinggi di Sumbawa. Dikeliligi oleh sejumlah kampus ternama (UTS, AKOM dan IISBUD Sarea), menjadikan MAP bernilai investasi tinggi.
”Jika difungsikan sebagai kos, satu bulan 500 ribu. 600 ribu jika dilengkapi lemari kecil dan kasur. Ada empat kamar, artinya 2 juta per bulan (tanpa lemari dan kasur),” terang H Ilham.
Perumahan MAP dibangun di atas lahan seluas 1,4 hektar. Jumlahnya terbatas hanya 70 unit. Setiap unitnya memiliki lahan seluas 1,21 are. Dengan type 55, memiliki 4 kamar tidur dan 2 kamar mandi. Pemiliknya bisa mengembangkan sendiri karena setiap unitnya tersisa lahan untuk itu.
Tak hanya itu, MAP juga dilengkapi dengan musallah, food center dan taman wifi. Sehingga penghuni MAP bisa mengakses wifi secara gratis. Belum lagi keindahan penorama alam di kawasan tersebut menjadikan MAP tampak sempurna sebagai tujuan investasi.
”Kami lengkapi juga dengan CCTV sistem di seluruh block untuk menjamin keamanan dan kenyamanan penghuni,” kata mantan Pimpinan DPRD Kabupaten Sumbawa ini.
Perumahan MAP dibaderol dengan harga Rp270 juta per unit. Dengan DP sebesar 15 persen dari harga. Jika tertarik, anda cukup membayar booking fee sebesar Rp2 juta untuk mengunci block yang diminati (Tidak termasuk dalam DP).
Menurut H Ilham, kehadiran MAP sebagai ikhtiar PT Maras Aset Properti dalam mendukung pertumbuhan di kawasan Olat Maras. Dengan konsep baru ini, ia optimis MAP bisa bersaing dengan perumahan lainnya. ”Konsep ini sangat berbeda dengan konsep perumahan yang telah ada di Kabupaten Sumbawa,” kata Haji Ilham.
Sementara itu, Rektor UTS, Chairul Hudaya Ph.D menyampaikan selamat atas terlaksananya ground breaking ini.
Menurutnya, pembangunan perumahan di kawasan ini sangat potensial. Sebab saat ini mahasiswa UTS mencapai 3.600 orang ditambah dengan mahasiswa baru sekitar 1.800 orang.
Jika ditambah dengan dosen dan staf UTS, jumlahnya bisa mencapai 5000-an orang. Sementara kapasitas asrama terbatas. Hanya hanya mampu menampung 300 orang. Selebihnya mahasiswa tinggal di luar kawasan kampus bahkan ada di Kota Sumbawa.
Kondisi ini tentu membutuhkan biaya besar baik untuk tempat tinggal maupun transportasi. Belum lagi dari sisi keamanan, karena jauh jarak tempat tinggal dari kampus kerap terjadi kecelakaan dan tindak criminal lainnya.
Oleh karenanya, kawasan Olat Maras menjadi suatu peluang bisnis yang sangat cocok untuk perumahan dan hunian mahasiswa. ”Kehadiran MAP di sini menjadi solusi dan sangat berarti bagi kami. Kami merasa terbantu oleh adanya perumahan ini. Sebab ini sangat berkaitan dengan rencana menjadikan Kawasan Olat Maras, yaitu city of innovation,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan itu Rektor UTS, Chairul Hudaya Ph.D, Dirut Utama PT Maras Aset Properti Ahmad Jibril M.AP, dan beberapa direktur yaitu H Ilham Mustami S.Ag, Lukman Nuryadin, dan Mujiburrahman serta Komisaris Utama Toni Cahyono, yang kemudian didaulat untuk melakukan peletakan batu pertama. (red/*)