SUMBAWA, Samotamedia.com – Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap I tahun 2021 digelar. Seleksi berlangsung selama 4 hari. Terhitung sejak Senin, 13 September 2021 hingga Kamis, 16 September 2021 mendatang.
Pada hari pertama, 22 peserta dinyatakan tidak hadir. Empat diantaranya gagal ikut seleksi lantaran terkonfirmasi positif Covid-19. Sisanya, telat, tidak mampu menunjukan hasil rapid antigen dan tanpa keterangan.
Kepala Cabang Dikbud (KCD) Kabupaten Sumbawa, Nasrullah Darwis, M.Pd mengungkapkan, seleksi PPPK tahap I dipusatkan di empat lokasi berbeda. Di SMAN 1 Sumbawa, SMAN 2 Sumbawa, SMKN 1 Sumbawa dan SMKN 3 Sumbawa.
Total peserta seleksi PPPK tahap I sebanyak 3.249 orang. Meliputi guru SD, SMP, SMA, SMK dan SLB. ”Per harinya diikuti 840 peserta. Pelaksanaan dibagi dua sesi. Sesi pertama diikuti 420, sesi kedua 420,” ungkapnya, Senin (13/9/2021).
Seleksi hari pertama, secara umum berjalan lancar. Meski terdapat puluhan peserta yang tidak hadir. Menurut Nasrullah, peserta tidak hadir dalam seleksi PPPK tahap I sebanyak 22 orang. Empat diantaranya terkonfirmasi positif Covid-19.
Sementara satu lainya tidak ikut lantaran telat ke lokasi, satu orang tidak dapat menunjukkan hasil rapid antigen. Sedangkan sisanya tidak hadir tanpa keterangan. ”Yang datang terlambat dan tidak membawa hasil rapid tidak bisa ikut,” ujarnya.
”Yang terkonfirmasi positif, aturan sebelumnya boleh (Ikut). Tapi di ruangan isolasi. Sudah kita siapkan ruangan khusus. Tapi dalam surat terakhir Dirjen tidak bisa ikut,” ujarnya lagi.
Meski demikian, lanjut Nas, mereka yang tidak ikut dalam seleksi PPPK tahap I masih punya kesempatan untuk ikut lagi pada seleksi PPPK susulan. Sesuai jadwal, seleksi susulan akan digelar pada Sabtu 18 September 2021 mendatang.
”Bagi yang terlambat atau tanpa keterangan akan diberikan kesempatan tes susulan pada tanggal 18 Sabtu besok,” terang mantan Kepala SMKN 3 Sumbawa ini.
Karenanya, Nas menghimbau kepada seluruh peserta untuk lebih disiplin waktu. Selain itu, juga harus lebih teliti. Jangan sampai lupa membawa hasil rapid tes antigen dan jangan sampai salah mendatangi lokasi tes.
”Ada juga yang salah tempat. Lokasi tes di SMKN 3 tapi pergi ke SMKN 1. Yang bersangkutan gak teliti. Jadwal dan lokasinya ada website, dia punya akun dan password login. Ketika salah masuk, maka tidak ada nama di server. Otomatis nggak bisa,” tandasnya. (Red)