Jalan Sulit Menuju Nanga Lidam-Tanjung Bele Segera Teratasi

Bagikan berita

SUMBAWA – Satu per satu persoalan warga di Desa Olat Rawa Kecamatan Moyo Hilir akan segera teratasi. Salah satunya adalah akses jalan menuju Dusun Nanga Lidam-Tanjung Bele. Tahun ini jalan menuju dua dusun akan diperbaiki.

Kepala Desa Olat Rawa Suprianto MRD mengungkapkan bahwa Pemda Sumbawa telah mengalokasikan miliaran anggaran untuk perbaikan jalan menuju dua dusun tersebut.

”Sudah dianggarkan 9 miliar lebih. Pengerjaan tahun ini,” ucap Kades kepada Samota Media saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (19/1).

Selama ini jalan menuju dua dusun sulit dilewati. Disamping belum beraspal, dimusim hujan ruas jalan tergenang banjir. Genangan air juga tidak tanggung-tanggung, tingginya bahkan mencapai pusar orang dewasa.

Akibatnya, kendaraan tidak bisa lewat. Roda perekonomian dan aktifitas para guru maupun tenaga kesehatan juga terganggu. ”Jalan yang semestinya dapat ditempuh 15 menit jadi 2 jam,” ujar Kades.

Usulan perbaikan jalan awalnya cukup alot. Karena jalan menuju Nanga Lidam-Tanjung Bele itu masuk dalam kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).

Pemdes beberapa kali hearing ke DPRD Sumbawa hingga berkonsultasi ke Dinas Kehutanan Provinsi NTB. Setelah proses perjuangan yang begitu panjang akhirnya rekomendasi berhasil dikeluarkan.

Jalan ke Dusun Nanga Lidam masih berupa jalan setapak

”Sudah direkomendasi. Suruh konsultasi ke KPH Puncak Ngengas dan sudah diukur dan sudah ada rskomendasi,” imbuhnya.

Bagi warga Nanga Lidam dan Tanjung Bele ini adalah sejarah baru. Karena harapan perbaikan jalan baru terealisasi di masa kepemimpinan Suprianto sebagai Kades, Husni-Mo sebagai bupati dan wakil bupati dan Dr. Zulkieflimansyah sebagai gubernur.

”Terimakasih kepada bapak Husni-Mo karena telah memprioritaskan jalan menuju Nanga Lidam dan Tanjung Bele. Terimakasih juga kepada bapak gubernur yang telah menindaklanjuti hasil haearing di DPR. Harapan kepada bupati dan wakil bupati terpilih nantinya dapat melanjutkannya,” ucap Kades.

Namun demikian, kepala desa masih punya satu PR lagi. Yakni akses jalan full hingga ke Tanjung Bele. Sebab dengan anggaran yang ada tidak memungkinkan perbaikan tembus hingga ke Tanjung Bele.

Jalan dari Nanga Lidam ke Tanjung Bele yang masih berupa jalan setapak itu merupakan ruas jalan kabupaten. Namun Pemdes beserta BPD melalui Musrenbang Des sepakat mengambil solusi untuk membuat jalan alternatif.

”Jalan tersebut adalah ruas kabupaten dan salah satu alternatif untuk memudahkan jalan tersebut Pemdes Olat Rawa beserta BPD melalui Musrenbang Des mempunyai solusi untuk alternatif membuat jalan baru,” katanya.

”Semangat masyarakat dusun Nanga Lidam begitu ikhlasnya menghibahkan lahan untuk akses jalan. ntuk mengerjakan jalan itu harus koordinasi ke Pemkab karena ruas jalannya milik kabupaten,” tandasnya. (red)

Bagikan berita

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *