SUMBAWA – Suasana kemarau mulai terasa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Sumbawa mulai memetakan daerah mana saja yang rawan kekeringan.
Pemetaan dilakukan sebagai persiapan dalam melakukan penanggulangan ketika kekeringan melanda.
Kepala Pelaksanaan BPBD Kabupaten Sumbawa, Ir. A. Rahim mengatakan bahwa pihaknya telah berkordinasi dengan BMKG untuk mengetahui daerah mana saja yang rawan kekeringan.
“Kami sudah bersurat ke BMKG untuk meminta data daerah mana saja yang rawan kekeringan,” kata A Rahim didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, M. Nur Hidayat ST, Senin (15/6/2020).
Di samping itu, BPBD juga telah berkoordinasi dengan camat dan kepala desa setempat. Untuk mengumpulkan data wilayah mana saja yang sudah mulai dilanda kekeringan maupun daerah rawan kekeringan di wilayah masing-masing.
Selain itu pihak BPBD juga tengah meneliti lokasi sumber air untuk pendistribusian di wilayah yang memiliki titik kekeringan terbanyak.
”Kita evaluasi data tahun kemarin sambil kita pantau perkembangannya seperti apa. Karena curah hujan semakin sedikit, lahan pertanian sudah banyak yang menanam jagung. Mungkin serapan air tanah berkurang. Bisa jadi yang tahun kemarin banyak air, tidak ada air nantinya. Itu yang perlu kita lakukan penelusuran nantinya yang ada di kecamatan,” terangnya.
Jika nantinya sudah ada daerah terdampak kekeringan dan meminta untuk penyaluran air bersih, maka pihaknya sudah menyiapkan anggaran air bersih dari APBD.
”Jika ada kejadian mendadak sudah ada dananya. Jadi saat ini sedang berproses pendataannya,” pungkasnya. (cr-abi)