SUMBAWA, Samotamedia.com – SMKN 2 Sumbawa meraih juara I pada tujuh mata lomba di ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK-SLB NTB 2022. Juara satu masing-masing dipersembahkan oleh Tri Gunadi dalam mata lomba Industrial Control ( Sistem kendali industri).
Kemudian Randy Saputra pada mata lomba Metrology (Teknik pengukuran metrology). Jihat Dul Akbar pada mata lomba Mechanical Engineering CAD ( Teknik perancangan permesinan CAD).
I Ketut Bagus Wibawa Candra dalam mata lomba Motorcylce Repair and Maintenance (Teknik perawatan dan perbaikan sepeda motor).
Bagaskara pada lomba CNC Turning (Otomatisasi mesin perkakas belok/mesin bubut CNC belok).
M Furkan mata lomba Refrigation and Air Conditioning (Teknik tata udara dan pendinginan) dan M Risqi pada mata lomba Automobile Technology (Teknologi otomotif mobil).
Atas keberhasilan tersebut, SMKN 2 Sumbawa berhak atas tiket LKS SMK-SLB tingkat nasional yang rencana digelar pada Agustus 2022 mendatang.
”Bahagia terharu karena yang kami targetkan kemarin empat ke nasional. ternyata melampaui. Ada tujuh mata lomba yang mewakili NTB ke tingkat nasional,” ungkap Kepala SMKN 2 Sumbawa, Khaeruddin usai penutupan LKS SMK-SLB NTB di SMKN 1 Sumbawa, Kamis (23/6/2022) malam.
”Ini sejarah baru. Sejak berdiri, ini kali pertama tujuh. Biasa hanya satu dua mata lomba. Saya melihat keberhasilam ini adalah keberhasilan kolektif dari seluruh komponen sekolah,” imbuhnya.
Tak hanya itu, sekolah tesebut juga meraih empat kategori juara lainnya. Yakni juara dua masing-masing dipersembahkan oleh Yordan Philipus Muga pada mata lomba CNC Miling (Otomatisasi mesin perkakas penggilingan/mesin bubut CNC penggilingan).
Kemudian Hendra Mahendra pada mata lomba Electrical Installation (Teknik instalasi kelistrikan). Junaidi pada lomba Wall and Floor Tilling (Teknik pemasangan keramik, dinding dan lantai) dan juara tiga oleh Randi Aktama Putra dalam mata lomba Cabinet Making (Pembuatan kabinet).
Namun demikian, para juara diharapkan untuk tidak cepat puas. Karena mempertahankan gelar justru lebih berat dari pada merebutnya. Karenanya, para juara harus terus belajar agar prestasi berlanjut hingga ke tingkat nasional.
Sementara bagi belum juara diharapkan tak patah semangat. Ini hanya keberhasilan tertunda. ”Sebenarnya mereka semua juara. Paling tidak juara melawan ketakutan, rasa tidak percaya diri, melawan kemalasan berlatih ini juga kemenangan,” ucapnya.
LKS tingkat nasional dua bulan lagi. Pihak sekolah akan terus memaksimalkan persiapan. Pembinaan nanti tidak hanya dilakukan oleh guru di sekolah. Tapi juga melibatkan Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA).
”Kami akan mengirim anak-anak ini lagi ke Industri. Kalau tidak ada di Sumbawa, kami kirim Pulau jawa. Kalau ada di Lombok kita kirim ke Lombok,” katanya. (Jho)