Kafasitas Batrai 70 Km, Kecepatan Maksimal 55 Km/Jam

Bagikan berita

MATARAM – Mobil listrik buatan anak NTB mendapat pujian dari Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah. Meski masih dalam penyempurnaan, mobil ramah lingkungan itu nyaman dan tidak berisik saat digunakan. Seperti mobil golf, tanpa suara dan tanpa polusi.

Irwan Aditya Jaya, M. Eng, salah seorang perakit mobil listrik ini mengatakan, sejak NTB diumumkan telah mampu memproduksi kendaraan listrik, pesanan pun mulai mengalir.

”Ada 100 unit dari PT. GNE, tinggal difinalkan. Ada 10 unit pesanan dari Dinas Koperasi dan UMKM NTB, dan ada 3 unit dari perorangan di Dompu,” kata Irwan.

Dikatakannya, untuk kendaraan roda empat yang dibuat adalah kolaborasi dari lima pelaku IKM, diantaranya IKM permesinan, IKM logam, IKM konstruksi, kelistrikan. Seluruhnya adalah IKM binaan Dinas Perindustrian Provinsi NTB.

Mobil listrik yang dibuat saat ini mampu mengangkut beban hingga 3 kuintal. Kapasitas maksimal baterainya hingga 70 Km, dengan kecepatan maksimal 55 Km/jam.

Mobil listrik ini bisa difungsikan untuk mengangkut dua orang di kursi belakang. Diharapkan dapat dimanfaatkan di dalam kawasan Mandalika, Lombok Tengah.

Mobil Listrik Buatan Anak NTB Masih Tahap Penyempurnaan

Selain untuk pariwisata, kendaraan listrik ini juga dapat difungsikan sebagai lapak berjalan. Desain dapat disesuaikan. Bisa juga dijadikan alat pengangkut sampah.

Irwan mengatakan, untuk satu mobil listrik, menghabiskan biaya hingga Rp50 juta. Jika dirakit, butuh waktu dua hari. Dengan catatan, seluruh komponen telah tersedia.

Untuk memenuhi permintaan yang masuk ini, ia mengatakan pihaknya terus mempersiapkan komponen-komponen yang dibutuhkan, bekerjasama dengan IKM-IKM penyedia komponen lainnya. Perakitan dilakukan di bengkelnya, di Narmada, Lombok Barat.

Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Hj. Nuryanti, SE, ME mengatakan mobil listrik ini merupakan hasil Bimtek Dinas Perindustrian yang bekerjasama dengan SMKN 1 Lingsar dan lima Industri Kecil Menengah (IKM) di daerah ini.

Mereka telah mendapatkan pelatihan yang intensif agar skill yang dimiliki mampu mendukung mobil listrik yang sudah dicanangkan oleh Gubernur tersebut.

Selain dengan SMKN 1 Lingsar, Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) juga menjadi mitra untuk pengembangan industri otomotif di NTB.

Dikatakan, kendaraan ini masih dalam tahap penyempurnaan. Sehingga jika muncul saran dan masukan terhadap kendaraan ini akan menjadi bahan perbaikan. ”Sehingga nantinya akan keluar prototype resmi kendaraan ini,” terangnya.

Nuryanti mengatakan, saat ini masih dalam proses penyiapan infrastruktur lintas sektor. Misalnya Dinas Perindustrian menyiapkan kendaraan, Dinas Perhubungan yang bertanggung jawab terhadap standarisasi kendaraan, PLN menyiapkan infrastruktur energi, dan pihak terkait lainnya.

”Hasil diskusi kami dengan PLN bahwa PLN juga memiliki rencana untuk membangun kawasan transportasi hijau. Bagaimana menyediakan pengisian daya di sepanjang gardu-gardu listrik yang ada di NTB. Jadi dukungan PLN seperti itu nantinya,” kata Nuryanti.

Selain komunikasi dengan PLN untuk penyediaan pengisian daya, energi terbarukan juga sedang dipersiapkan sebagai energi alternatif alat transportasi listrik ini. (red)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...