SH (43) yang dikategorikan orang dalam pemantauan (ODP) meninggal dunia di Puskesmas Kediri, Lombok Barat, Minggu (29/3) pukul 18.20 Wita. Pria yang berprofesi sebagai sopir truk dan tinggal di Dusun Montong Area, Kediri Lobar ini, menghembuskan napas terakhir ketika dalam perjalanan ke Puskesmas Montong Are.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, H. Ahsanul Halik S.Sos., MH dalam keterangan resminya yang diterima redaksi Samota Media malam ini, menuturkan bahwa Almarhum memiliki riwayat telah melakukan perjalanan dari Lombok ke Mojokerto pada tanggal 16 Maret 2020. Selanjutnya, 23 Maret 2020 yang bersangkutan dari Mojokerto menggunakan truk pengangkut barang bersama 2 orang temannya.
Esoknya, 24 Maret 2020, Almarhum datang melaporkan diri dan diperiksa di Puskesmas Pembantu Montong Are, dengan keluhan batuk, pilek dan pusing, tapi tidak dalam kondisi demam. Selain itu tensi juga normal 120/80 dengan suhu tubuh 36⁰ C. Almarhum pada saat itu diberikan obat sesuai dengan keluahannya dan diperbolehkan pulang.
Melihat riwayat Almarhum yang pernah melakukan perjalanan ke daerah Mojokerto Jawa Timur sebagai daerah yang juga terpapar Covied-19, maka pihak puskesmas Pembantu Montong Are menetapkan status Almarhum sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan). Status tersebut juga sudah diinformasikan kepada Kadus, Kades, dan Babinsa.
Selanjutnya pada tanggal 25 Maret 2020 kondisi Almarhum membaik dan tidak memiliki keluhan. Meski dalam kondisi ODP, Almarhum keluar pada malam hari bermain bulutangkis. Dan pada tanggal 27 Maret 2020 Almarhum kembali datang ke Puskesmas Pembantu Montong Are dan melaporkan diri ke petugas Pustu hanya mengalami gangguan batuk.
Petugas setempat melakukan pemeriksaan, dan menyatakan kondisi Almarhum normal dan hanya mengalami gangguan batuk. Hingga tanggal 28 Maret 2020 tidak ada informasi keluhan kepada petugas. Namun pada tanggal 29 Maret 2020 pukul 05.00 Wita (subuh) sesuai informasi keluarganya bahwa Almarhum mengalami sesak nafas namun oleh keluarga tidak langsung dibawa untuk melakukan pemeriksaan. Baru sore harinya pukul 18.00 Wita keluarga membawa Almarhum ke Puskesmas. Saat tiba di Puskesmas pada pukul 18.20 Wita, Almarhum sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Diperkirakan, Almarhum sudah meninggal dalam perjalanan dari rumah ke Puskesmas Kediri. “Terhadap kasus ini kita juga belum bisa memastikan apakah meninggal karena Covied-19 atau bukan, masih memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan perlakuan terhadap jenazah almarhum disesuaikan dengan SOP oleh tenaga medis yang menangani,” demikian mantan Kadis Sosial Provinsi NTB ini.