SUMBAWA – Sejumlah desa di Kecamatan Moyo Utara mengalami kelangkaan air bersih. Seperti di Dusun Limung Desa Pungkit dan di Dusun Sabang Desa Sebewe. Untuk menyiasati kondisi, warga setempat terpaksa harus membeli air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Tokoh masyarakat Dusun Sabang, H Syaifuddin mengungkapkan, krisis air bersih dialami separuh warga di dusun tersebut. Terutama warga yang letak rumahnya berada di dataran pebukitan.
Mereka tak hanya mengeluhkan kebutuhan akan air minum, tapi juga air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan mencuci.
Menurut pria 55 tahun ini, kondisi ini telah belangsung beberapa bulan terakhir. Semenjak suplai air dari PDAM macet. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga terpaksa harus keluar uang.
Air minum dibeli warga seharga Rp6000 per galon. Sementara air untuk kebutuhan lain tak jarang harus nebeng ke warga kampung tetangga atau menunggu datangnya bantuan.
”Saat ini krisis air. Kalau datang hujan baru ada. Masyarakat kebanyakan beli. Seperti di rumah saya sendiri nggak ada air. Saya minta air dari Songkar bawa pakai L300,” aku H. Syaifuddin, Jumat (20/11/2020).
Kondisi serupa juga dialami warga Dusun Limung Desa Pungkit. Kondisinya bahkan lebih parah dari Sabang.
Salah seorang warga asal Desa Pungkit, Ibrahim membeberkan bahwa kiriris air besih di Limung telah berlangsung sejak lama.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air, warga harus membelinya seharga Rp6000 per galon. Sementara air untuk kebutuhan mandi dan mencuci dibeli seharga Rp10 ribu per tiga jerigen ukuran 25 – 30 liter.
”Waduh sudah lama (krisis air). Dua macam yang dibeli. Air minum dan air pakai mandi,” ungkap pria 43 tahun ini.
Di samping masalah air bersih, warga juga mengeluhkan sulitnya akses permodalan usaha. Tak sedikit warga yang harus berhadapan dengan rentenir. Pinjaman pun diganjar bunga yang mencekik.
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tak lama lagi digelar. Jika pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot dan Ir. Mokhlis, M.Si (Jarot-Mokhlis) ditakdirkan memimpin Sumbawa, diharapkan dapat menuntaskan masalah tersebut.
”Kami sangat berharap kepada Jarot-Mokhlis, jika menang agar dapat menyelesaikan masalah air bersih di daerah kami,” kata H. Syaifuddin dan juga Ibrahim.
Harapan serupa juga keluar dari mulut tokoh masyarakat Dusun Baru Tahan, Zakariah Hafat. Jika Jarot-Mokhlis ditakdirkan menjadi Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa, diharapkan mampu menjawab semua masalah sosial yang terjadi di Moyo Utara, khususnya di Dusun Baru Tahan.
”Harapan tak muluk, Sumbawa ke depan bisa lebih maju. Betul-betul mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat dan daerah,” harapnya.
Menitipkan harapan kemajuan daerah kepada pasangan nomor urut 5 ini bagi Zakariah cukup beralasan. Di samping berpengalaman, Jarot-Mokhlis juga dinilai memiliki semangat pengabdian yang tinggi.
”Bagi kami orang tua, kami lihat Jarot dan Mokhlis ini betul-betul perduli dengan kemajuan masayarakat dan daerah. Semangat itu saya lihat hanya ada di mereka berdua,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Kecamatan Jarot-Mokhlis di Moyo Utara, Muhammad Taufik menyebut bahwa dukungan untuk Jarot-Mokhlis terus mengalir dari berbagai kalangan.
Ia bahkan mengklaim angka dukungan hingga sejauh ini telah melampaui terget 30 persen. ”Kita hanya terget 30 persen. Tapi sekarang alhamdulillah sudah lebih dari itu,” kata Taufik.
Dikatakannya, figur Jarot dan Mokhlis lebih mudah diterima. Di samping dinilai berpengalaman, rencana program dan visi-misi juga mengakomodir kepentingan semua kalangan.
Selaku tim, jika pasangan ini ditakdirkan menang, ia berharap agar semua rencana program yang tertuang dalam visi-misi dapat terealisasi. Termasuk masalah sosial yang menjadi harapan masyarakat Moyo Utara agar dapat diprioritaskan. (red/adv)