Kemeriahan di Desa Baturotok, dari Lomba Agustusan hingga Festival Malala

Bagikan berita

SUMBAWA,Samotamedia.com – Pemerintah Desa Baturotok Kecamatan Batulante menggelar berbagai kegiatan dalam rangka memeriahkan HUT RI ke 75.

Kegiatan meliputi lomba RT sehat, lomba foly, pawai budaya, lomba kasidah dan lomba menembak.

Sementara di tingkat anak-anak yakni lomba menghafal Undang-undang, pembaca puisi, rabalas lawas dan batuter (Bercerita).

Sedangkan kegiatan lain yang tak kalah menarik yakni festival malala. Kegiatan ini rencana digelar pada 3 September mendatang.

Di samping rangkaian dari Agustusan, kegiatan ini juga digelar dalam rangka memeriahkan tahun baru Islam atau 1 Muharram 1442 H yang jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020 lalu.

Kepala Desa Baturotok, Edi Wijaya Kusumah menuturkan, lomba RT sehat digelar pada 1 Juli lalu yang berlangsung selama sebulan. Melibatkan 36 RT Se-Baturotok.

Sebagai turunan dari lomba kampung sehat, lomba RT Sehat juga bagian dari sosialisasi dan edukasi pola hidup sehat kepada masyarakat. Sebagai ikhtiar pemerintah desa dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19 yang masih mewabah.

”Kita laksanakan sebulan full, dari 1 Juli. Kalau ditingkat kabupaten ada kampung sehat, kita RT sehat,” kata Kades Edi kepada Samotamedia.com, di Kantor DPMD Sumbawa, Jumat (28/8/2020).

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan lomba volly dan lomba menembak dari 10 hingga 15 Agustus.

Lomba volly diikuti 32 club Se-Baturotok. Sementara pada lomba menembak, Pemdes menggandeng Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Sumbawa.

Kegiatan kembali dilanjutkan dengan lomba kasidah, pembaca puisi, batuter, menghafal Undang-undang, rabalas lawas, pawai budaya, 16 Agustus dan puncaknya upacara bendera 17 Agustus.

Meski melibatkan banyak orang, pelaksaan kegiatan tetap berpedoman terhadap protokol kesehatan Covid-19.

Tradisi Malala di Sumbawa

Festival Malala

Kegiatan terus berlanjut dengan festival malala. Sesuai jadwal, kegiatan digelar pada 3 September 2020 mendatang.

Malala adalah tradisi unik suku Sumbawa. Sebuah tradisi membuat minyak obat dari ramuan alami seperti kelapa dan berbagai ramuan alami lainnya dengan proses dididihkan.

Minyak-minyak tersebut nantinya berfungsi sebagai obat berbagai jenis penyakit.

Meski dipusatkan di pedesaan, festival malala Baturotok sepertinya tak akan kalah meriah dengan festival malala di wilayah kota.

Di samping melibatkan puluhan Sandro (Orang pintar, tabib atau dukun) dari 10 dusun, juga melibatkan ratusan tamu undangan.

Kegiatan ini rencana akan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumbawa, Varian Bintoro.

”Kami undang Pak Kadis untuk membuka acara. Kami siapkan gratis makan untuk 1000 orang. Dari bawah (Kota) kami targetkan setidaknya yang hadir 100 orang,” beber Kades muda ini.

Minyak-minyak hasil malala nantinya akan dipasarkan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

”Selain menjaga tradisi, minyak-minyak itu nantinya kita pasarkan dengan melibatkan BUMDes agar memiliki nilai ekonomis,” pungkasnya.

Usai malala, kegiatan terus berlanjut dengan pertandingan sepak bola pada minggu kedua bulan September.

Pertandingan ini sekupnya kecil, hanya melibatkan dua kecamatan yakni Batulante dan Kecamatan Orong Telu. (red)

iklan

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...