KKN Tematik UNSA Latih Karang Taruna ”Sulap” Sampah Jadi Uang

Bagikan berita

Samotamedia.com – Peserta KKN PPM UNSA 2020 di Desa Jurumapin mengadakan pelatihan pengolahan limbah plastik menjadi sebuah kerajinan tangan. Salah satunya adalah “menyulap” limbah gelas minuman menjadi keranjang air yang unik serta memiliki nilai ekonomis.

”Sampah yang tadinya membuat kotor di lingkungan akhirnya dapat dimanfaatkan. Sehingga lingkungan menjadi bersih,” ujar Ketua Karang Taruna Juru Mapin, Tazinul Murad.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang. Berangkat dari pengurus dan anggota Karang Taruna desa tersebut.

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Samawa, Heri Kusnayadi MP menjelaskan, tujuan pelatihan agar pemuda di desa lebih kreatif dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Serta mampu memberdayakan potensi yang ada di desanya.

”Kami harap dengan adanya KKN PPM ini dan Bank Sampah Desa Jurumapin dapat menjadi wadah usaha kreatif bagi para pemuda desa. Untuk mengurangi sampah anorganik,” harapnya.

Sampah plastik setelah diolah

Di samping untuk mengurangi sampah plastik, lanjut dia, kegiatan juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, mahasiswa dan pemuda di desa.

Kepala Desa Jurumapin, Ahmad H. Jamaluddin mengaku apresiatif atas program peserta KKN PPM UNSA tahun ini. Menurutnya, program ini sejalan dengan program yang direncanakan oleh pemerintah desa. Program tersebut bahkan dinilai luar biasa. Karena berbeda dengan program KKN pada umumnya.

”Program KKN kali ini luar biasa. Karena sinkron dengan program desa yang akan dijalankan. Yaitu tentang pemberdayaan desa dan sangat bermanfaat untuk masyarakat desa. Harapan kami setelah kegiatan KKN PPM program ini dapat berkelanjutan,” kata Kades.

Selain mengadakan pelatihan, peserta KKN PPM juga membangun Bank Sampah Desa Jurumapin. Bertujuan untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan. Seperti keranjang air yang belum lama ini diproduksi. Sejauh ini peminatnya banyak. Sehingga hasil penjualan dalam promo 10 hari telah mendapatkan banyak pelanggan dan omzet yang lumayan.

”Untuk produksi awal sudah lumayan. Layak jual, not bad, produk yang dibuat rapi dan kuat biar konsumen tidak kecewa dengan harga yang sudah ditawarkan,” Dr. Siti Nurwahidah, konsumen produk Bank Sampah Desa Jurumapin. (red)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...