MATARAM – Selalu ada berkah di balik sebuah musibah. Pun begitu dengan pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia saat ini. Di NTB, adanya Covid-19 telah memacu kemajuan dan pengembangan sejumlah sektor.
Demikian disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat menjadi Keynote Speaker dalam kegiatan Diskusi Publik melalui virtual yang diselenggarakan oleh Center for Indonesian Reform (CIR), Komunitas Sahabat Depok (KSD) dan Viral Consulting, Jum’at, 22 Januari 2021.
Kegiatan mengusung tema “Membangun Daerah Percontohan Pasca Pandemi Covid-19”.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur mengemukakan upaya-upaya yang telah dilakukan Pemprov NTB selama masa pandemi berlangsung.
Ada dua hal yang disebut Gubernur menjadi fokus Pemprov yakni aspek kesehatan dan aspek perekonomian.
Gubernur menjelaskan akan pentingnya berbagi peran dalam penanganan pandemi Covid-19. Seperti halnya yang dilakukan Pemprov NTB, dalam hal ini Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah yang serius dalam aspek kesehatan sekaligus penanggulangan Covid-19 di NTB.
Sementara ia sendiri fokus pada aspek perekonomian yang terpuruk selama pandemi.
Menurut Gubernur, wabah Covid-19 jangan sampai mematikan perekonomian masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam meringankan beban masyarakat adalah pemberian bantuan Jaring Pengaman Sosial.
Hal ini kemudian dijadikan peluang oleh Pemprov NTB sebagai langkah untuk menghidupkan UKM/IKM yang sempat terpuruk diawal pandemi Covid-19 mendera.
“Namanya Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang, jadi kami berikan kepada masyarakat itu komoditas, yakni langsung dalam bentuk-bentuk barang. Tapi dengan catatan, barang ini harus diproduksi dari lokal sendiri,” ujar Bang Zul.
Ia mengakui, bahwa saat ini produk lokal kerap dipandang sebelah mata dan kurang kompetitif. Terlebih dengan harganya yang cenderung mahal dan kualitasnya yang masih kalah dibanding produk impor.
Namun Zul menyebut bahwa ada nilai pembelajaran yang bisa didapatkan oleh UKM/IKM. Dengan hal ini, UKM/IKM diharapkan terus memperbaiki kualitasnya sehingga mampu bersaing dengan produk-produk yang sudah lebih dulu eksis dipasaran.
“Awalnya hanya 400 UKM yang terlibat, ketika kita kasih kesempatan, kita berikan modal kemudian produk-produknya diambil oleh pemerintah, kemudian kita distribusikan ke masyarakat, pada bulan ketiga dari program JPS Gemilang ini, kita sudah melibatkan 5000 UKM,” ungkapnya.
Ia mengaku bersyukur JPS Gemilang telah turut kembali menumbuhkan semangat dan geliat perekonomian masyarakat NTB. Melalui upaya ini pula, semangat membeli dan mencintai produk lokal diharapkan tumbuh di kalangan masyarakat.
“Mudah-mudahan semangat membeli produk lokal itu betul-betul menyebabkan UKM-UKM kita yang tadinya tidak punya kerja sekarang sibuk 24 jam di rumah menyiapkan produk-produknya yang akan disampaikan pada pemerintah melalui program ini,” tambahnya.
Terakhir, ia berpesan agar pandemi Covid-19 tidak melulu dilihat sisi negatifnya. Bagaimana pun juga, hadirnya pandemi telah turut menghadirkan hal-hal baik yang patut untuk disyukuri.
“Tidak selamanya musibah seperti Corona ini mendatangkan petaka dan bencana, tapi kadang-kadang kalau disikapi dengan cara yang pas, Insya Allah ujian dari Allah ini justru mendatangkan keberkahan buat UKM-UKM kami,” tutupnya. (red)