SUMBAWA – Andika Hasbullah, korban yang sempat hilang terseret arus sungai di Maronge berhasil ditemukan. Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada kedalaman satu meter setengah. Lokasinya sekitar 1 kilometer dari titik kejadian.
Koordinator Pos Basarnas Kabupaten Sumbawa, Suryaman, S.Si.T kepada Samota Media mengungkapkan, korban ditemukan pada hari kedua, Jumat (8/1) sekitar pukul 9.30 wita.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, Tagana, relawan dan warga setempat melakukan pencarian selama dua jam.
”Lokasinya sekitar satu kilometer dari titik kejadian. Pada kedalaman sekitar satu meter setengah,” ungkap Suryaman.
Saat ditemukan, kondisi jasad sudah membengkak berwarna putih pucat. Setelah itu, kemudian korban dievakuasi ke rumah duka menggunakan mobil ambulance.
Menurut Suryaman, pencarian korban hari ini lebih mudah dari kemarin. Kondisi cuaca relative bagus, dan arus sungai juga tidak terlalu deras.
Terpisah Kepala Desa Maronge, Lahmuddin saat dikonfirmasi mengatakan bahwa jasad korban telah dikebumikan Jumat, sekitar pukul 14.00 wita.
”Tadi setelah ditemukan pukuk 9.30, korban langsung diantarkan ke rumah duka. Keluarga menolak divisum sehinggaa langsung dimakamkan setelah sholat jumat,” katanya.
Menurutnya, pihak keluarga telah ikhlas menerima kejadian ini murni sebagai musibah.
Dia mengungkapkan terimakasih kepada tim SAR gabungan. Berkat kekompakan dan kerja keras akhirnya korban ditemukan.
”Tadi semua tim langsung kami tarik dan langsung balik kanan (Pulang). Terimakasih kepada semua tim yang telah membantu kami,” ucap Kades.
Mengingat intensitas hujan yang terus meningkat, Kades telah menghimbau kepada semua warga untuk lebih berhati-hati. Terutama pada saat menyebrangi sungai. Terlebih sungai di Maronge airnya deras dan dalam.
”Kami sudah himbau semua warga agar lebih hati-hati,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, salah seorang warga asal Dusun Batu Nyonyong Desa Maronge Kecamatan Maronge hilang terseret arus air sungai Kamis (7/1) pagi sekitar pukul 08.00 wita.
Terakhir sebelum kejadian, korban bersama anaknya Pahri yang masih duduk di bangku kelas V sekolah dasar pergi ke sungai. Tepatnya di lokasi Embung Batu Nyonyong.
Di embung tersebut, korban melihat pelampung yang mengapung di dasar embung. Pelampung tersebut diambil korban menggunakan pengait.
Diduga kuat, saat mengambil pelampung tersebut, kakinya tergelincir sehingga korban jatuh ke dasar embung yang kondisi air memutar. Lalu tenggelam dan akhirnya hilang terseret arus. (red)