Laporan Keuangan RSUD Sumbawa Terbaik Versi BPKP

Bagikan berita

SUMBAWA, Samotamedia.com – Direktur RSUD Sumbawa, dr. Dede Hasan Basri menyebut bahwa pelaporan administrasi dan keuangan RSUD Sumbawa terbaik Se-Pulau Sumbawa versi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) NTB.

BPKP bahkan menjadikan RSUD Sumbawa sebagai contoh bagi rumah sakit lainnya di Pulau Sumbawa dalam hal pelaporan administrasi dan keuangan untuk mengklaim pembayaran ke pusat.

”Alhamdulillah, proses administrasi dan keuangan RSUD Sumbawa dinilai terbaik oleh BPKP dan menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya di Pulau Sumbawa,” ungkap dr. Dede usai mengecek pembangunan penambahan ruangan bagi pasien covid, Sabtu 10 Juli 2021.

Dia menyebut, dalam pemeriksaan BPKP tidak ditemukan adanya penyimpangan atau hal-hal yang janggal karena semua proses administrasinya sesuai dengan apa yang menjadi Keputusan Menteri Kesehatan (KMK).

”Hasil verifikasi dokumen dan lainnya tidak ada penyimpangan, sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan apa yang telah kita laksanakan. Ini yang patut kita syukuri,” ucapnya.

Penilaian BPKP menjadi pemecut bagi pengelolah rumah sakit untuk bekerja lebih baik lagi ke depan.

Tidak hanya dalam pelaporan administrasi, dari segi pelayanan, RSUD Sumbawa jug dinyatakan terbaik Se-Pulau Sumbawa.

BPJS menobatkan RSUD Sumbawa sebagai rumah sakit paling berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Kategori Rumah Sakit Kelas C se-Pulau Sumbawa.

Penghargaan ini diberikan BPJS Cabang Bima sebagai wujud apresiasi BPJS terhadap RSUD Sumbawa atas konstribusi yang nyata dalam mendukung program JKN KIS dengan memberikan layanan kesehatan berkualitas kepada peserta JKN-KIS.

Salah satu perhatian BPJS adalah penanganan masyarakat yang terindikasi Covid. Ini dilakukan RSUD dengan sangat maksimal. Masyarakat yang datang ke RSUD Sumbawa akan dilakukan pemeriksaan secara protokol covid. Pasien dicek laboratorium atau rontgen.

Jika hasilnya mengarah ke covid akan ditindaklanjuti dengan Rapidtest. Ketika dinyatakan reaktif langsung dievakuasi ke gedung RSUD di Sering, Desa Kerato Kecamatan Unter Iwes.

Tidak hanya prosedur pengobatan dan perawatan, tapi juga asupan gizinya diperhatikan. Selain itu progressnya tetap terpantau.

Ketika satu minggu belum ada perubahan, pihak RSUD Sumbawa memanggil dokter yang menangani untuk mendapatkan progress kesehatan pasien bersangkutan, maupun menanyakan kendala yang dihadapi. (Red)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...