Mahasiswi Ini Kembangkan Kain Tradisional Bima jadi Busana

Bagikan berita

BIMA – Yusefinsari, mahasiswi asal Bima ini mengembangkan Busana dengan bahan dasar kain Tradisional Bima.

Hasil desainnya pada semester 7 kemarin membuktikan bahwa kain tradisional Bima mendapatkan komentar yang positif dari dewan juri fashion show di Hotel Sahid Jaya Jogjakarta 20 Desember 2019 lalu.

Hasil desainnya itu, merupakan kolaborasi dari kain tradisional Bima dan kain lirik Jawa tengah. Sebuah karya yang terinspirasi dari bunga terompet.

“Kain tradisional Bima mendapatkan komentar yang baik dari dewan juri saat fashion show di Jogja,” tuturnya.

Saat ini Yus kembali melakukan itu dalam menyelesaikan tugas mata kuliah karya cipta di Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa (UST) Jogjakarta.

Gadis domisili Rite Kecamatan Ambalawi itu merupakan mahasiswi semester VIII jurusan pendidikan kesejahteraan keluarga (PKK) tata busana.

Yus mengatakan bahwa alasan dia memilih kain tradisional Bima sebagai bahan utama karena lebih unik. “Kain tradisional Bima lebih unik dan bagus untuk dikembangkan,” katanya.

Menurutnya, selama ini kain tradisional Bima hanya dibuat dalam bentuk sarung dan selendang. Padahal kalau mau dikembangkan akan menghasilkan berbagai jenis busana.

Selanjutnya kedepan dia bercita – cita memiliki usaha sendiri untuk mengembangkan kain tradisional Bima sebagai hasil karya yang mahal.

“Saya punya niat untuk memiliki usaha sendiri, dan mau mengangkat kain tradisional agar dikenal secara nasional,” tuturnya. (Cr-Dir)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...