Minim Pelanggan, Perumdam Batulanteh Belum Bisa Setor PAD

Bagikan berita

SUMBAWA,Samotamedia.com – Perumdam Batelanteh belum mampu berkonstribusi terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya jumlah pelanggan.

Berdasarkan data, jumlah pelanggan hanya 26.000. Itu pun yang masuk kategori pelanggan aktif hanya sekitar 19.700.

Dirut Perumdam Batulanteh, Juniardi Akhir Putra, ST., S.ST.,M.Kom mengakui Perumdam Batulanteh selama ini belum mampu berkontribusi terhadap peningkatan PAD.

Minimnya pelanggan menyebabkan pendapatan hanya cukup untuk biaya operasional. ”Dengan kondisi air yang kurang lancar, pelanggan kita dari 26.000 yang aktif hanya 19.700,” beber Juniardi saat ditemui ruang kerjanya, Sabtu (19/9/2020).

Untuk bisa menyumbangkan PAD, ideal jumlah pelanggan Perumdam harus di atas 40 ribu. Oleh karenanya, upaya peningkatan jumlah pelanggan ini akan terus dilakukan. Diantaranya dengan meningkatkan kualitas layanan serta mencari sumber mata air baru.

Sejauh ini sudah ada sejumlah titik mata air yang siap untuk digarap. Seperti ai ngelar, bendungan Kareke, bendungan Beringin Sila dan mata air telaga lompa di Maronge.

Menunurutnya, Telaga Lompa sangat potensial. Karena dapat menyuplai air untuk 800 hingga 1000 pelanggan.

”Telaga lompa sudah didisposisikan oleh kepala balai. Dari tahun 2017 belum dimanfaatkan. Padahal sangat berpotensi. Bisa cukup untuk 800 sampai 1000 pelanggan,” terangnya.

Dengan memaksimal semua potensi yang ada, Juniardi optimis bisa mencapai target 40 ribu sebelum masa kepemimpinannya berakhir. ”Dalam kota sudah ada 6500 sampai 6800 daftar tunggu. Karena ada empat perumahan akan dibangun,” imbuhnya.

Penertiban Pelanggan Gelap

Di samping mata air, Perumdam juga tengah berusaha meminimalisir pelanggan gelap. Yakni oknum yang melakukan penyambungan ilegal.

Kemudian melakukan penertiban pelanggan di Bungin. Sebab di Bungin, kata dia, jumlah pelanggan hanya 200. Namun yang memanfaakan air Perumdam mencapai 800 orang.

”Kami ingin melakukan penertiban. Dilemanya kami belum bisa mengakomodir mereka sebagai pelanggan. Di satu sisi, air PDAM adalah satu-satunya sumber air bagi masyarakat Bungin. Kalau kami tertibkan, kemana lagi mereka mendapatkan air bersih,” ungkapnya.

Juniardi mengaku telah menjalin kerjasama dengan Kodim 1607 Sumbawa ketika Dandim dijabat Letkol Samsul Huda. Dandim mengizinkan sumur bantuan Panglima TNI AD di Alas diberikan kepada Perumdam untuk dikelola.

Selain itu pihaknya juga mendapat bantuan Pompa bantuan yayasan Plan Indonesia. Ketika sumur dan pompa ini sudah dimanfaatkan, kemungkinan penertiban bisa dilakukan.

Perumdam juga berencana untuk membuka unit usaha baru. Meski tidak disebutkan jenis usahanya, namun Juniardi menargetkan cabang usaha baru itu bisa terealisasi sebelum jabatannya berakhir.

”Dengan ada perubahan peraturan daerah dari PDAM ke Perumdam, memungkinkan membuka cabang usaha baru. Tapi sekarang belum, masih fokus kepada pelayanan pokok. Saya targetkan sebelum masa jabatan saya berakhir,” pungkasnya. (red)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...