MXGP, Pemda Sumbawa Dorong Penguatan Daya Tarik Desa Wisata

Bagikan berita

SUMBAWA, Samotamedia.com – Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa mendorong penguatan daya tarik desa wisata dalam pelaksanaan MXGP Samota pada Juni 2022 mendatang.

Hal itu mengemuka dalam diskusi harmoni Bidang Koordinasi Pemerintahan dan Kesra yang digelar di Ruang Kerja Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra pada Jumat (11/3/2022).

Hadir dalam diskusi itu Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Asisten Administrasi Umum, Kepala Dinas PMD, Sekretaris Dispopar, Kabag Kesra, Kabag Pemerintahan dan Kabag Umum Setda Kabupaten Sumbawa.

Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Varian Bintoro menyampaikan, Sumbawa memiliki banyak potensi wisata yang notabene berlokasi di desa.

Sebut saja Pulau Moyo, Poto, Labuhan Ijuk, Penyaring, Batu Dulang, Pantai Jempol, Semongkat, Batu Tering, Pamulung, Kakiang hingga Teba Murin. Semua itu adalah obyek wisata potensial yang berbasis alam pedesaan.

Selain itu ada juga lokasi wisata lain seperti di Desa Labuhan Mapin, Marente, Buer, Utan dan Desa Labuhan Jambu. Menurutnya, potensi tersebut harus dikembangkan dan dikelola secara baik dan profesional dalam menyongsong event internasional MXGP.

”Desa wisata di Sumbawa sangat banyak dan potensial untuk dieksplore guna mendukung daya tarik kunjungan pada gelaran event internasional MXGP 2022,” kata Varian.

Pengembangan desa wisata, lanjut dia, selaras dengan program pemerintah pusat. Bahkan menjadi salah satu agenda prioritas yang diamanatkan oleh Kemendesa PDTT dalam pengelolaan Dana Desa 2022.

”Potensi lokal desa dan kearifan budaya masyarakat yang ditunjang oleh arahan program nasional, menjadi modal besar bagi Sumbawa untuk menarik animo pengunjung ke Sumbawa saat MXGP nanti,” terangnya.

MXGP diyakini akan berdampak multiplier bagi pembangunan daerah. Karenanya dia mengimbau seluruh elemen masyarakat agar berkolaborasi menyambut event internasional MXGP Samota.

”Intinya sebagaimana arahan bupati dan wakil bupati, kita sambut MXGP 2022 ini dengan konsep kolaborasi, kebersamaan dan kegotongroyongan yang gemilang dan berkeadaban. Bersama kita bisa,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Asisten Administrasi Umum, H. Iskandar. Dia meminta instansi terkait untuk segera melakukan langkah-langkah kongkrit.

Sementara pemerintah kecamatan dan desa diharapkan untuk bersinergi dalam pengembangan dan promosi pariwisata desa.

”Pengembangan desa wisata juga harus linear dengan pengembangan budaya dan kreativitas ekonomi masyarakat setempat. Termasuk ulilitas dan aminietas yang ada,” kata Haji Andek, akrabnya disapa.

Dalam pengelolaan wisata, konsep CHSE juga harus menjadi perhatian. CHSE yaitu Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

Dengan begitu, para pengunjung dapat menikmati keindahan wisata Sumbawa dengan nyaman, aman dan menyenangkan. (Jho)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...