Samotamedia.com – Warga sejumlah desa di Kecamatan Orong Telu Kabupaten Sumbawa kini bisa menikmati layanan listrik 24 jam. Selama ini hanya 12 jam, bahkan di banyak dusun samasekali tak ada listrik, hanya mengandalkan tenaga surya.
Camat Orong Telu, Ardiyansyah kepada Samotamedia.com mengungkapkan, dari 4 desa di Orong Telu tiga diantaranya kini sudah bisa menikmati listrik PLN 24 jam. Meliputi Desa Senawang, Sebeok dan Desa Kelawis.
Sementara satu desa lainnya yakni Desa Mungkin sama sekali masih belum dapat menikmati layanan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu. ”Alhamdulillah kini sudah 24 jam. Dari hari Kamis, sehari sebelum lebaran Idul Adha. Tinggal Mungkin yang belum sama sekali,” ungkap Camat, Senin (3/7/2020).
Dikatakannya, penyebab Desa Mungkin belum teraliri listrik karena masih terkendala infrastruktur jalan. Menurutnya, pihak PLN masih kesulitan mendistibusikan matrial ke wilayah tersebut lantaran kondisi jalan yang belum diaspal itu rusak parah.
Wal hasil, distribusi matrial hanya bisa dilakukan sampai di Desa Kelawis. Sementara jarak dari Desa Kelawis menuju Mungkin sekitar 6 kilo. Jika mengambil jalan pintas maka hanya 4 kilo.
Meski demikian, pihak pemerintah kecamatan terus berkoordinasi dengan pihak PLN agar semua desa di Orong Telu dapat menikmati layanan listrik 24 jam.
“Kendalanya jalan untuk membawa matrial. Kemarin rusak dua mobil (PLN) karena bawa (tiang) beton. Kami terus berupaya berkoorsinasi dengan pihak PLN,” terangnya.
Karena satu-satunya desa yang belum diakses listrik, warga yang berangkat dari 6 dusun itu merasa dianaktirikan. ”Mereka beranggapan dianaktirikan. Seolah-opah camat yang punya kemampuan. Kami hanya sebatas mengkomunikasi ke PLN. Makanya kami sangat berharap agar Mungkin bisa seperti desa lainnya,” harapnya.
Di samping berkoordinasikan dengan pihak PLN, pemerintah kecamatan juga berkoordinasi dengan dinas terkait . Guna mencari solusi perbaikan jalan menuju Mungkin. ”Kami terus bekoordinasi dengan PU. Bahkan di Musrenbang kami minta agar jalan itu diratakan,” terangnya.
Tak hanya masalah listrik. Pemerintah kecamatan juga akan memperjuangkan pemerataan jaringan telekomunikasi. Sejauh ini, jaringan telekomunikasi hanya sebatas di Dusun Harapan Jaya Desa Senawang dan Desa Sebeok.
Namun jangkauan jaringan tersebut masih terbatas. Tidak bisa diakses oleh semua desa.
”Untuk telekomunikasi, baru satu yang 4G yakni di (Dusun) Harapan Jaya. Ada juga Desa Sebok punya, dan saya sudah telefon dengan penanggung jawabnya agar diganti dengan listrik PLN. Dan akan dimunikasikan dengan pihak telkomsel, katanya. Tapi saat ini belum ada kabar,” ujarnya. (red)