SUMBAWA,Samotamedia.com – Rekomendasi PDIP di Pilkada Sumbawa jatuh kepada pasangan M. Husni Djibril, BSc dengan Dr. H. M Ikhsan, M.Pd (Husni-Ikhsan). Namun partai koalisi masih tanda tanya.
PDIP digadang-gadang bakal berkoalisi dengan PAN. Namun peluang koalisi PDIP-PAN sepertinya akan tertutup.
Ketua DPW PAN Provinsi NTB, H. Muazzim Akbar menegaskan bahwa PAN telah final untuk pasangan Jarot-Mokhlis di Sumbawa. Hal ini dibuktikan dengan telah terbitnya SK berbentuk B.1-KWK dan B.2-KWK. SK diterbitkan 24 Juni 2020 lalu.
PAN bahkan telah mengusung Jarot Mokhlis sejak awal berkoalisinya dengan Gerindra. Jusru partai-partai lain seperti Hanura, PKPI dan Berkarya (kepengurusan baru) adalah tambahan.
”Kita sudah sejak awal putuskan mulai dari tingkat kabupaten melalui penjaringan lalu ke DPW melalui mekanisme yang cukup panjang,” tuturnya.
Muazzim mengaku bahwa penyerahan SK ke pasangan Jarot-Mokhlis sengaja tidak diumumkan ke publik. Di samping itu hanya sekedar seremonial, yang terpenting SK itu menjadi salah satu persyaratan pasangan calon untuk mendaftar ke KPU.
”Nanti acara lain kita agenda misalnya deklarasi dengan partai koalisi untuk Jarot Mokhlis,” ujarnya.
Muazzim mengakui ada keinginan dari PDIP untuk membangun koalisi dengan PAN. Tapi upaya PDIP ini dinilainya terlambat. Terlebih sejak awal PDIP sudah mendeklirkan mengusung pasangan Mo-Novi. Namun belakangan saat H-1 pendaftaran bakal calon, SK PDIP terbit tidak sesuai dengan hasil Desk Pilkada.
PDIP bakal kelabakan mencari partai koalisi. Sebab seluruh parpol yang memiliki kursi di DPRD Sumbawa sudah selesai berkoalisi dan mengusung paket masing-masing.
”Nah sekarang PDIP mau berkoalisi dengan siapa? Dia (PDIP) mencoba rayu-rayu PAN, tapi PAN sudah final untuk Jarot-Mokhlis. PAN sudah menutup peluang bagi calon manapun, karena mengusung Jarot-Mokhlis sudah final,” pungkasnya. (red)