Pasar Tengah Sape Harus Ditata Ulang

Bagikan berita

BIMA – Kondisi Pasar Tengah Kecamatan Sape kian memperihatinkan. Di samping kumuh, penataan pedagang juga tidak teratur.

Tidak sedikit pedagang memberong badan jalan, sehingga jalur utama menuju pelabuhan semakin menyempit.

Salah seorang pedagang pakaian, Saiful (51) asal Desa Naru Barat mengaku kurang nyaman dengan kondisi pasar. Di samping kumuh, penataannya juga tidak teratur.

Menurutnya, pedagang pakaian dan pedagang makanan siap saji mesti dibuat blok berbeda. Agar tidak mengganggu antara satu sama lain.

“Kami merasa sesak (Nafas) dengan asap yang disebabkan oleh pedagang kuliner di depan jalan,” keluhnya kepada Samota Media, Senin (14/6/2021).

Kondisi ini kembali diperparah dengan minimnya kesadaran pedagang. Terutama pedagang bakulan Mereka berlomba-lomba mengambil posisi di depan jalan raya agar barang dagangannya cepat laku.

“Kalau tempatnya di belakang, barang saya sedikit yang laku,” ujar pedagang asal asal Desa Na’e, Maemunah (50).

Terkait hal ini, Camat Sape, Kamaruddin, S.Sos mengakui bahwa kondisi Pasar Tengah Sape semakin kumuh. Sehingga harus ditata ulang.

”Benar, itu perlu dilakukan penataan ulang. Semua pedagang berlomba – lomba mengambil posisi depan jalan, padahal di bagian belakang banyak yang kosong,” ujarnya.

Kondisi itu, lanjut dia, menyebabkan jalan raya menyempit. Belum lagi masalah penataan parkiran yang tidak teratur. “Makanya kerap kali terjadi kecelakaan,” katanya.

Ke depan, pemerintah kecamatan akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Bima guna melakukan penataan ulang.

“Kita berharap Dinas Perindag turun tanganlah. Sehingga pedagang kuliner, sembako, dan pakaian kita tertibkan dengan membuat blok – blok khusus,” tandasnya. (Dir)

Bagikan berita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...