SUMBAWA – Untuk mewujudkan tata kelolah pemerintahan yang baik, Pemerintah Desa Batu Rotok menggandeng Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Kerjasama sama kedua belah pihak ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di kampus UTS pada Kamis (4/6/2020).
MoU kedua lembaga terkait dengan program pengembangan dan pembangunan bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Kepala Desa Baru Rotok, Edi Wijaya Kusuma berharap dengan kehadiran UTS sebagai mitra desa bisa menjadikan Batu Rotok lebih baik ke depan.
”Harapan kami utama sekali bagaimana menciptakan pemerintahan yang baik (good government). Dimulai dari adminduk, tata ruang, profesionalitas dan proporsional kerja perangkan desa,” kata Edi, Jumat (5/6/2020).
Dikatakannya, kolaborasi dengan perguruan tinggi sebagai upaya percepatan pembangunan desa. Kades ingin perguruan tinggi hadir sebagai jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi oleh desa.
Dijelaskannya, Batu Rotok dengan kondisi saat ini sudah saatnya melakukan loncatan-loncatan perubahan besar. Terutama dalam peningkatan kesejahteraan. ”Semoga dengan SDM UTS yang mumpuni bisa membantu desa menjadi lebih baik. Tolak ukur keberhasilan tidak hanya dari seberapa kaya SDA, tetapi seberapa kaya SDM,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rektor UTS Chairul Hudaya, Ph.D mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan salah satu upaya UTS dalam mewujudkan Kampus Merdeka Belajar.
Melalui MoU tersebut, Batu Rotok akan menjadi salah satu desa binaan UTS yang memungkinkan para mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan secara langsung kepada masyarakat. Tentunya sesuai dengan kebutuhan desa. Hal pertama yang akan dilakukan yaitu pemetaan potensi desa. Termasuk permasalahan yang dihadapi desa.
”Tujuan dari MoU ini adalah UTS ingin memberikan sumbangsih langsung yang bisa dirasakan masyarakat melalui segenap civitas akademikanya,” jelas rektor.
”Tidak hanya mahasiswa yang akan terlibat dalam berbagai program inovatif nantinya, Dosen bahkan staf UTS juga akan ikut dalam menyukseskan program desa binaan ini. Tentu kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan desa. Ini juga upaya perwujudan UTS Membumi dalam bingkai Tri Darma Perguruan Tinggi,” imbuhnya. (red)