MATARAM – Beberapa hari terakhir, angka positif corona baru NTB melesat. Hingga Selasa 26 Mei 2020, jumlahnya mencapai 537 kasus. Rinciannya 272 sembuh dan 256 pasien positif dalam perawatan dan 9 dinyatakan telah meninggal dunia.
Sejumlah kebijakan telah ditelurkan Pemerintah Provinsi NTB untuk menekan penyebaran virus corona jenis baru ini. Mulai dari wajib masker, merumuskan sanksi bagi warga keluar rumah tanpa masker, larangan sholat berjamaah di masjid, sholat idul fitri di rumah hingga penutupan pusat perbelanjaan dan keramaian.
Namun kebijakan tersebut sepertinya tak mempan. Angka positif baru justru semakin meningkat tajam.
Dan saat ini, langkah tegas kembali ditempuh Pemrov dengan menutup Bandara Internasional Lombok selama sebulan. Dimulai 1 Juni hingga 1 Juli 2020 mendatang. Hal itu mengemuka dalam rapat terbatas Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah di Pendopo Gubernur, Selasa (26/5).
Rapat dihadiri Wakil Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi NTB, para Asisten, Kepala Biro Humas dan Protokol hingga Direktur RSUD Provinsi NTB. Turut hadir jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB antara lain Kapolda, Kajati hingga Danrem 162 Wirabhakti.
Dalam rapat tersebut, Gubernur Zul menyampaikan sejumlah opsi untuk memutus mata rantai penyebaran virus. ”Kita punya dua opsi ke depan untuk dapat meminimalisir penularan Covid-19. Swab test untuk setiap orang yang akan masuk NTB dan menutup akses masuk ke NTB,” kata Gubernur.
”Bandara International Lombok akan ditutup mulai dari 1 Juni- 1 juli 2020. Dan untuk yang masuk melalui pelabuhan harus punya surat tugas dan sudah di swab test,” imbuhnya.
Di samping itu, Gubernur juga mengajak seluruh Bupati dan Walikota se-NTB agar semangat kembali seperti awal Covid-19 masuk di NTB. ”Kita akan terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh bupati/walikota untuk terus mengedukasi masyarakat. Kita akan memperketat lagi tindakan di lapangan dalam menanggulangi penularan Covid-19. Kita harus bersemangat seperti awal,” ujarnya.
Selanjutnya, Gubernur ingin jajarannya untuk terus memperkuat edukasi dan sosialisasi guna memupuk kesadaran masyarakat terkait bahaya Covid-19. ”Kita akan terus berkomunikasi dengan masyarakat demi meningkatkan kepedulian terhadap bahaya COVID-19. Ini penting,” tegas Gubernur.
Gubernur menginstruksikan Dinas Koperasi dan UMKM untuk membuat buat masker dan dibagikan kepada anak-anak di NTB.
Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd menyampaikan bahwa penggunaan masker sangat efektif memutus mata rantai penularan Covid-19. Ia berharap agar kegiatan maskerisasi yang dilakukan di Kota Mataram menjadi bagi kabupaten/kota lainnya di NTB.
Wagub mengklaim kebijakan maskerisasi di Kota Mataram sejauh ini berhasil menekan menyebaran virus Corona. ”Maskerisasi di Mataram sudah dilakukan oleh pemprov dan berhasil sehingga perlu disuarakan ke kabupaten/kota untuk melakukan hal yang sama,” katanya.
Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti Kolonel CZI Ahmad Rizal Ramdhani yang hadir pada kesempatan tersebut mengapresiasi kebijakan pemprov. Korem setuju jika bandara ditutup sementara waktu.
”Kami sangat setuju bandara ditutup. Kami juga menyarankan agar alternatif pintu masuk ke Lombok bisa melalui Bali agar diperiksa disana terlebih dahulu dan disortir lagi ketika masuk wilayah Lombok,” jelasnya.
Pelabuhan tetap dibuka, namun harus ada surat tugas jika akan masuk. Sementara Patroli perlu ditingkatkan agar meningkatkan shock terapi bagi masyarakat.
Tak hanya itu, Danrem juga menyarankan agar di pasar-pasar dibuatkan posko oleh TNI-POLRI dibantu satpol PP untuk mengontrol akrifitas masyarakat di pasar.
Sebelumnya, langkah penutupan ini telah diberlakukan. Namun hanya berlaku untuk penerbangan penumpang komersil. (red)