MATARAM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dan PT Gili Trawangan Indah menandatangani berita acara kesepakatan pokok pokok adendum perjanjian kontrak produksi.
Sedikitnya 9 kesepakatan dalam adendum kontrak produksi pengelolaan aset lahan seluas 65 Ha di Gili Trawangan akan dibahas berkelanjutan.
Beberapa diantaranya adalah perubahan kontrak kerjasama dan besaran retribusi PT GTI selama 25 tahun beroperasi.
“Pemerintah memutuskan upaya adendum dengan komitmen PT GTI siap membangun dan mengelola izin investasi yang sudah diberikan,” tegas Gubernur Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc di Aula Kantor Kejati, Kamis (10/06).
Dikatakan Gubernur, komitmen melanjutkan pengelolaan aset dalam kontrak kerjasama sampai dengan 2026 itu menjadi salah satu kesepakatan yang akan dibahas dan dituangkan dalam adendum.
Sekretaris Daerah, H. L. Gita Ariadi menjelaskan, pembahasan direncanakan selesai pada Agustus mendatang. Termasuk ketentuan mengenai hak dan kewajiban terkait komitmen investasi.
Adapun mengenai retribusi juga akan disepakati sesuai aturan hukum yang berlaku serta kesepakatan mengenai pengusaha maupun pengusaha yang saat ini menempati lahan PT GTI untuk diberikan masa transisi penghentian usaha mereka.
“Bahkan kalau diperlukan, kontrak kerjasama bisa diperbaharui jika klausul lama dianggap tidak lagi sesuai dengan kesepakatan dua pihak,” jelas Lalu Gita. (Red)