Dalam proses pembelajaran media sangat penting digunakan untuk membangkitkan semangat belajar anak. Dunia pendidikan saat ini memasuki era dunia media dimana kegiatan pembelajaran menuntut dikuranginya metode pembelajaran yang menggunakan metode ceramah namun lebih kepada pembelajaran yang menggunakan banyak media. Lebih – lebih pada kegiatan pembelajaran saat ini yang menekankan pada keterampilan proses dan aktif learning maka peran media akan semakin penting .
Schramm (1977) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran.
Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama menurut Kemp & Dayton dalam Arsyad (2013, h. 23), yaitu: (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Pada dasarnya fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai sumber belajar sedangkan fungsi-fungsi yang lain merupakan hasil pertimbangan dari ciri-ciri umum yang dimilikinya ( Munadi ,2012:36 ).
Analisis fungsi media secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua hal yaitu analisis fungsi yang didasarkan pada media dan analisis yang didasarkan pada penggunaannya. Analisis fungsi yang didasarkan pada media terdapat tiga fungsinya sebagai berikut :
- Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar
- Fungsi semantic
- Fungsi manipulative
Sedangkan analisis fungsi yang didasarkan pada penggunaanya terdapat dua fungsi sebagai berikut :
- Fungsi fsikologis dan
- Fungsi sosio-kultural
Asyhar (2012:29), menyatakan bahwa dalam pembelajaran, media memiliki beberapa fungsi, yakni :
- Sebagai sumber belajar
- Fungsi semantic
- Fungsi manipulative
- Fungsi fiksatif
- Fungsi distributive
- Fungsi fsikologis
- Fungsi sosio-kultural
Selain fungsi-fungsi sebagaimana telah diuraikan di atas, media pembelajaran juga memiliki nilai-nilai praktis berupa kemampuan untuk:
- Membuat konsep yang abstrak menjadi konkret,
- Membawa objek yang berbahaya atau sulit didapat kedalam ruang belajar,
- Menampilkan objek yang terlalu besar atau terlalu kecil sehingga tidak bisa diamati dengan mata telanjang,
- Menampilkan gerakan yang terlalu cepat menjadi lambat,atau sebaliknya
- Memungkinkan terjadinya keseragaman pengamatan,
- Menyajikan informasi yang konsisten yang dapat diulang dan disimpan,
- Mengatasi keterbatasan waktu dan ruang,
- Memberikan kesempatan pengguna mengontrol arah maupun kecepatan belajar (Warsita, 2008.124).
Secara umum media mempunyai fungsi:
- Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal.
- Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
- Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
- Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditor & kinestetiknya.
- Memberi rangsangan yang sama, menyamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang dan minat belajar siswa. Karena perannya yang penting dalam membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi belajar, oleh karenanya penting pula untuk selektif dalam memilih media pembelajaran yang tepat.
Dalam memilih media pembelajaran yang tepat bagi siswa, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan. Adapun beberapa kriteria tersebut seperti poin-poin berikut ini.
- Sesuai dengan materi pembelajaran.
- Praktis, luwes, dan bertahan.
- Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
- Karakteristik siswa.
- Kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan.
- Fasilitas pendukung.
- Biaya.
Dalam penggunaan media, salah satu media pembelajaran yang lebih mudah yaitu lingkungan, karena lingkungan dapat dijadikan media pembelajaran yang optimal untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran, sebab peserta didik dapat mengetahui secara langsung keadaan yang sebenarnya, dan pembelajaran dapat menjadi lebih menarik. Dengan begitu proses pembelajaran tidak akan membosankan.
Pembelajaran dapat dilakukan dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah, serta dapat pula belajar dari peristiwa alam yang dialami oleh masyarakat, dan lain sebagainya.
Proses kegiatan pembelajaran pemanfaatan lingkungan dilakukan dengan cara praktek lapangan atau turun langsung kepada masyarakat, seperti mengamati, bertanya atau wawancara.
Dengan adanya praktek lapangan ini membuat para peserta didik dapat lebih mudah memahami atau menguasai materi, karena peserta didik dapat mengetahui keadaan yang sebenarnya di dalam masyarakat secara langsung, serta peserta didik dapat menambah pengalaman, dengan pengalaman peserta didik dapat lebih mudah untuk mengingat materi yang telah di dapat.
Oleh : Abdul Azis, S.Pd.SD
Kepala SDN AI Puntuk Kecamatan Moyo Hilir