Samotamedia.com – Masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SD dan SMP tahun pejaran 2020/2021 secara resmi telah ditutup 1 Juli lalu. Ada sekolah yang kuotanya telah terpenuhi, ada pula yang belum. Kebanyakan dialami oleh sekolah Satu Atap (Satap)
Oleh karenanya, Dikbud Sumbawa memberikan kesempatan kepada pihak sekolah yang belum mencapai kuota untuk memperpanjang waktu pendaftatan. Bahkan hingga memasuki tahun pelajaran baru, 13 Juli mendatang.
”Prinsip kita (Dinas Dikbud), tidak boleh ada anak yang tidak sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, H Sahril, SPd, MPd.
Oleh karenanya, pihak sekolah diminta untuk tetap menerima setiap pendaftar. Tentunya tetap mengacu kepada ketentuan PPDB.
Di samping itu, pihak sekolah juga harus mempermudah sistem pendaftaran. ”Pendaftarannya tidak usah sistem online. Pakai saja cara offline,” ujarnya.
Diungkapkannya, sekolah yang belum mencapai kuota kebanyakan sekolah Satu Atap (Satap). Kondisi ini disebabkan oleh minimnya lulusan SD pendukung. Ditambah lagi dengan letak sekolah yang secara geografis sulit dijangkau.
Meski demikian, pelaksanaan PPDB tahun ini berjalan lancar. Hanya, ke depannya sistem PPDB ini harus dievaluasi. Terutama menyangkut masalah zonasi.
Menurut mantan Kepala Arsip dan Perpustakaan Daerah (Arspuda) Kabupaten Sumbawa ini, sistem zonasi harus diperjelas kembali secara medetail.
”Kenapa zonasi ini yang menjadi titik tekan, karena pendaftaran lewat jalur inilah yang paling utama. Ke depan supaya tidak menimbulkan gejolak di lapangan, zonasi ini harus diatur secara detail sampai dengan titik koordinatnya,” pungkasnya. (red)
