SUMBAWA, Samotamedia.com – Pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN KB) tahun 2021 mendekati target. Hingga per 15 November, realisasi PKB mencapai Rp 33,6 miliar atau 85 persen dari target Rp 39,1 miliar.
Sedangkan realisasi dari BBN KB mencapai Rp 30,3 miliar atau 89 persen dari target Rp 34 miliar. ”Itu semua kendaraan baik plat DR (yang beroperasi di Sumbawa) dan plat EA di kabupaten lain,” ungkap Kepala UPTB UPPD Samsat Sumbawa, Sofyan, SH kepada Samotamedia.com, Senin (15/11/2021).
Bila dibandingkan tahun 2020 lalu, pajak dari PKB dan BBN KB tahun ini meningkat. Tahun lalu, target PKB Rp 27,7 miliar dengan realisasi tembus Rp 34 miliar. Sedangkan target BBN KB Rp 25,2 miliar dan realisasi mencapai Rp21,6 miliar per 19 November 2020.
”Kalau dilihat dari realisasi melebihi tahun sebelumnya. Insya Allah (tahun ini) kita harus optimis bisa capai target,” kata Sofyan.
Menurutnya, potensi PKB di Kabupaten Sumbawa sangatlah besar. Potensinya mencapai Rp 39,1 miliar. Namun realisasi dari potensi tersebut hingga per 15 November 2021 baru Rp 29,7 miliar. Artinya tingkat kesadaran masyarakat Sumbawa dalam membayar PKB 76,06 persen.
”Masyarakat kita khusus Sumbawa 76,06 persen sadar pajak. Kalau saya hitung datar-datar air,” bebernya.
Ada beberapa strategi yang diterapkan UPTB UPPD Samsat Sumbawa untuk menggejot masyarakat agar sadar pajak. Yakni dengan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap warga wajib pajak. Mendekatkan pelayanan dengan memaksimalkan Samsat keliling.
”Jadwal Samsat keliling yang tadinya jam pelayanan sampai setengah tiga (14.30) jadi sampai malam,” ungkapnya.
Selain itu, Samsat Sumbawa juga menerapkan sistem jemput bola atau delivery dan on call. ”Delivery, jadi pemilik kendaraan yang mengcall ke nomor petugas. On call, menyisir wajib pajak yang akan jatuh tempo pembayaran dan sudah lewat jatuh tempo. Itu tiap hari, digiring membayar pajak ke layanan terdekat,” terangnya.
Di samping itu, UPTB UPPD Samsat Sumbawa juga gencarkan sosialisasi dengan cara membagi brosur. Sasarannya selain di tempat keramaian seperti pasar, petugas juga mendatangi warga dari rumah ke rumah. (Jho)