Revitalisasi SDN Nijang Diperkirakan Telan Anggaran Rp 5 Miliar Lebih

Bagikan berita

SUMBAWA, Samotamedia.com – Revitalisasi SDN Nijang diperkirakan menelan anggaran Rp 5 miliar lebih. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa melalui Kabid Pembinaan SD, Junaidi, S.Pd., M.Pd.

”Revitalisasi SDN Nijang, perkiraan menghabiskan anggaran lima miliar lebih,” kata Junaidi, Jumat (15/10/2021).

Dengan revitalisasi, semua bangunan akan dibongkar dan ditata ulang. Mengingat luas lahan terbatas, maka bangunan baru rencana berlantai dua.

Bangunan dua lantai itu rencananya terdiri dari 10 ruang kelas, 1 ruang guru plus kepala sekolah, 1 ruang perpustakaan dan 8 unit jamban. Artinya akan ada penambahan 5 ruang kelas dan 5 jamban. Karena ruang kelas yang ada saat ini hanya 5 ruang dan 3 unit jamban.

”Sepuluh ruang kelas 720 meter persegi, 1 ruang guru plus Kepsek 120 meter persegi. 1 ruang Perpustakaan 100 meter persegi. Delapan unit jamban ukuran 30 meter persegi. Total Luasan kurang lebih 970 meter persegi,” terangnya.

”Jadi estimasi biaya (RAB) apabila dihitung dengan harga standar kabupaten saat ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp5,3 miliar,” imbuhnya.

Seperti diberitakan, kondisi bangunan ruang kelas di SDN Nijang sangat memperihatinkan. Tembok bangunan retak dan mulai keropos, kusen jendela ruangan juga banyak yang rusak.

Kepala SDN Nijang, Masriyanti, S.Pd mengaku dilema. Usia bangunan sudah tua. Sisi lain, mau rehab terbentur rencana relokasi yang tak kunjung terealisasi sampai saat ini.

Masalah lain, bangunan mepet jalan bypass. Sudut bangunan sebelah Selatan hanya berjarak sejengkal dengan badan jalan. Ketika kendaraan besar lewat, bangunan terasa bergetar.

Kondisi itu membuat warga sekolah was-was. Khawatir jika sewaktu-waktu, kendaraan nyelonong masuk kelas di saat jam belajar mengajar berlangsung.

Pemerintah daerah pernah mengeluarkan kebijakan relokasi. Lahan baru di belakang pemukiman warga Desa Nijang telah dibebaskan.
Miliaran uang daerah digelontorkan untuk biaya pembebasan lahan.

Namun belakangan, muncul masalah baru. Lokasi lahan dinilai tidak strategis. Akses ke lokasi sulit, letaknya juga di areal persawahan. Butuh biaya miliaran untuk pematangan lahan.

Kini muncul opsi baru dari Dikbud Sumbawa. Tidak lagi relokasi, melainkan revitalisasi. Bangunan yang mepet dengan jalan raya itu rencana akan dibongkar. Lalu digantikan dengan bangunan baru yang rencana didirikan di halaman depan sekolah.

Tidak hanya itu. Fasilitas SDN Nijang juga kurang. Ruang kelas belajar hanya lima. Sementara yang dibutuhkan 9 ruang kelas. Untuk menyiasati kekurangan, pihak sekolah terapkan sistem shif. Sebagian masuk pagi, sebagian siang.

”Jumlah siswa 208 orang. Sembilan Rombel. Kelas yang ada hanya lima. Mebel juga kurang,” kata Kepsek. (Jho)

Bagikan berita

1 Comment

  • Sebaiknya untuk ruang yang mepet dengan badan jalan ditiadakan untuk kegiatan belajar mengajar karena akan menganggu aktifitas belajar peserta didik dikarenakan was- was pasti menghantui anak- anak atau warga sekolah. Ketika ada kejadian kendaraan yang meldabrak tembok sekolah tentunya pasti ada korban . Oleh karena itu bangunan ditingkatkan jd 2 lantai.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

berita terkait

Cari Berita Lain...