SUMBAWA – Musim penghujan seperti saat sekarang ini tentu menyulitkan para korban kebakaran di Desa Batu Rotok. Tempat hunian seadanya yang berbahan material bambu beratapkan terpal nyaris tak bisa ditempati. Disamping bocor juga mulai lapuk.
Kolaborasi Relawan Cepat Sumbawa (RCS) dengan Rumah Zakat Sumbawa hadir memberikan solusi. Para relawan akan membangun rumah dapur serbaguna untuk para korban.
Bahan material telah dikirim Kamis, (4/12/2020) sekitar pukul 16.00 wita. Mulai dari galfalum, canal c, paku, baut, lengkap dengan alat pertukangan.
”Totalnya sekitar 350 juta. Dana semuanya bersumber dari donasi,” ungkap Ketua Relawan Cepat Sumbawa, Adrian Etot, Kamis (3/12/2020).
Menurutnya, total rumah dapur yang akan dibangun sebanyak 72 unit. Dengan ukuran masing-masing 3×5 meter. Bangunan akan didirikan tepat di belakang bakal Huntara yang akan dibangun oleh pemerintah.
”Rumah dapur serbaguna itu berada di belakang nanti. Ketika ada (Huntara) bantuan pemerintah maka rumah tersebut menyatu dan tetap tergunakan,” jelasnya.
Keberadaan rumah multi manfaat itu setidaknya bisa menjadi solusi di tengah musim hujan. Sambil menunggu realisasi Huntara yang telah dijanjikan pemerintah.
”Intinya, rumah dapur ini hanya untuk pengganti tenda. Karena tidak selamanya bisa dalam tenda. Sementara bantuan pemerintah belum ada,” ujarnya.
Material bangunan telah dikirim tadi sore menggunakan 4 unit truk. Pengiriman dilepas oleh Kapolres Sumbawa, AKBP Widy Saputra, SIK di Kantor MUI Sumbawa.
Kapolres tampak didampingi Ketua KPU Sumbawa, M Wildan dan Sekjen KPU, Lahmuddin, perwakilan Komunitas Pengusaha Bali-Sumbawa, Adhi Kencama. Disaksikan langsung oleh Kades Batu Rotok, Edy Wijaya Kusuma.
Para relawan menargetkan bangunan rumah dapur sebaguna rampung dalam seminggu. ”Target satu Minggu ke depannya rumah dapur serba guna sudah berdiri,” tegasnya.
Ardian Etot mengungkapkan terimakasih kepada semua pihak. Mulai dari para donatur, Polres Sumbawa, Kodim 1607 Sumbawa, Tagana Sumbawa, KPU Sumbawa, Komunitas Pengusaha Bali-Sumbawa, Rumah Zakat, tim Relawan Cepat Sumbawa hingga mahasiswa Batu Rotok.
Menurutnya, tanpa kerjasama yang baik antar semua pihak maka program rumah dapur serbaguna untuk para korban kebakaran Batu Rotok akan sulit terealisasi. (red)