MATARAM – Dinas Sosial Provinsi NTB akan menarik bantuan sosial berupa sembako kadaluarsa yang sempat dibagikan kepada anggota Pertuni Mataram beberapa waktu lalu.
Gubernur NTB menekankan agar bantuan paket sembako harus berkualitas baik atau tidak kadaluarsa.
” Kita sudah mengecek kembali stok sembako di gudang Dinsos NTB. Dan memastikan menarik sembako berkualitas kurang baik dan menggantinya dengan paling baik,” kata, Kepala Dinas Sosial NTB, T. Wismaningsi Drajadiah, dalam keterangan persnya, Minggu (13/4) malam.
Wismaningsih mengakui ada kelalaian pihaknya sehingga sedikitnya 40 paket sembako yang diberikan kepada Persatuan Tuna Netra (Pertuni) Mataram, kualitas tidak baik. Stok sembako di gudang Dinsos saat ini tersisa stok bantuan bulan Desember 2019. Ini seharusnya tidak boleh didistribusikan.
“Memang Pertuni meminta bantuan sembako untuk anggotanya. Namun kami sudah beritahu bahwa stok yang ada stok lama, kurang baik. Tapi apapun itu, sembako yang sempat diberikan 31 Maret tersebut, akan ditarik atau diganti,” tandasnya.
Sebelumnya, Pemprov NTB mengingatkan seluruh jajarannya untuk memperhatikan kualitas bahan pokok atau produk bantuan sosial yang akan diberikan kepada masyarakat.
”Apapun alasannya, bantuan makanan atau Sembako yang diberikan ke masyarakat harus berkualitas baik. Tidak kadaluarsa. Ini harus di perhatikan sekali,” kata Wakil Gubernur NTB, Siti Rohmi Djalila mewanti wanti para pejabatnya.
Sebelumnya, Sembako bantuan Dinsos NTB sempat diberikan petugas gudang bantuan Dinsos NTB ke para anggota Pertuni Mataram. Bantuan 40 paket Sembako tersebut berisi, Gula, Beras, Minyak Goreng dan Mie Instan dan Garam. (red)