SUMBAWA, Samotamedia.com – SMKN 1 Sumbawa terus memperkuat kerjasama dengan Dunia Usaha Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA). Dalam hal ini, SMKN 1 Sumbawa menggandeng Amanwana Resort sebagai mitra.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak, telah dilakukan pada malam penutupan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Provinsi NTB di Mataram, Kamis 2 September 2021 lalu.
Panandatanganan kerjasama di bidang pariwisata itu, disaksikan langsung oleh Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqon, M.Pd.
Kepala SMKN 1 Sumbawa Jayadi, S.Pd membenarkan adanya kerjasama sekolahnya dengan perusahaan yang berlokasi di Pulau Moyo itu.
Menurutnya, ada empat point yang disepakati antara sekolah dengan Amanwana. Mulai dari kesepakatan terkait siswa magang, guru magang, guru tamu hingga perekrutan tenaga kerja.
Dijelaskan, selama kerjasama berlangsung pihak perusaan siap menerima siswa SMKN 1 Sumbawa untuk magang. Bahkan, Amanwana juga bisa menjadi tempat praktek kerja industri bagi para guru.
Sebaliknya, pihak perusahaan juga bersedia untuk menjadi guru tamu di sekolah.
”Sebagaimana arahan Kadis Dikbud harus memperbanyak guru tamu. Kami undang guru tamu, 52 jam per semester. Itu wajib,” kata Jayadi, didampingi Wakasek Humas, Maria Mistiani, S.Pd, Senin (6/9/2021).
Tak hanya itu, siswa SMKN 1 Sumbawa juga berpeluang menjadi karyawan. Sebab pihak perusahaan bersedia merekrut siswa yang memiliki kompetensi terbaik.
Banyak Alumni jadi Karyawan
Kerjasama antara SMKN 1 Sumbawa dengan Amanwana sebenarnya sudah terjalin sejak lama. Bahkan, sejak tahun 1993 silam.
Namun, sekup kerjasamanya masih sempit. Hanya sebatas Prakerin. Meski demikian, pihak sekolah mengakui sudah banyak alumni jurusan perhotelan yang telah direkrut sebagai kariawan di Amanwana.
Tak hanya untuk program keahlian perhotelan, kerjasama serupa juga diterapkan pada program keahlian lainnya. Tata Boga berkerjasama dengan sejumlah hotel dan rumah makan. Kecantikan kerjasama dengan sejumlah salon kecantikan.
Tata Busana menggandeng penjahit, sementara program keahlian TKJ menggandeng perguruan tinggi, instansi pemerintah hingga perusahaan media. (Red)