BIMA – Perkumpulan Solidaritas Untuk Demokrasi (SOLUD) Kabupaten Bima kembali gelar dialog kebijakan. Kali ini dipusatkan di Unit Pelaksana Teknis Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (UPT Dikbudpora) Kecamatan Palibelo, Sabtu (23/1/2021).
Dialog yang digelar di Aula kantor UPT Dikbudpora ini dihadiri oleh Kepala UPT, Camat Palibelo yang diwakili oleh Kepala Seksi Perekonomian, Kepala Desa Ntonggu, Pengurus Komite Sekolah, perwakilan media dan dua orang Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang menjadi dampingan program Solud.
Policy Advocacy Campaign Officer (PACO), Hersan Hadi kepada Samota Media mengatakan bahwa kegiatan dialog ini harusnya dihadiri oleh Kepala Dinas (Kadis) Dikbudpora Kabupaten Bima dan Anggota Dewan Komisi terkait, namun ada beberapa kendala sehingga tidak bisa menghadiri undangan SOLUD.
“Namun hasil dialog ini akan kami bahas lagi pada dialog kebijakan di tingkat Kabupaten Bima,” Katanya.
Disampaikan pula oleh District Cordinator Program Pro – In Qlued, Abdul Haris, S.Pt bahwa ada dua sekolah di Kecamatan Palibelo yang menjadi dampingan Perkumpulan Solud. Yakni SDN 1 Ntonggu dan SDN Kalaki.
“Hasil survei kami 2 sekolah ini layak untuk mendapatkan program pendampingan Solud, dan mudah – mudahan ke depannya bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah,” ungkapnya.
Sementara Kepala UPT Dikbudpora Kecamatan Palibelo, Jaharuddin, S.Sos dalam kesempatan yang sama menyampaikan harapannya terkait dengan pendidikan inklusif dapat diterapkan pada semua sekolah di Kecamatan Palibelo.
”Indeks prestasi manusianya, Palibelo sangat rendah. Padahal seharusnya Palibelo sebagai gerbang Kabupaten Bima harus menjadi prioritas pendidikan yang bermutu,” ujarnya.
Jaharuddin menekankan kepada semua kepala sekolah agar bekerja sama dengan operator sekolahnya untuk memperjuangkan bantuan sarana dan prasarana. ”Kepala sekolah dan operator adalah penentunya,” katanya.
Jaharuddin menaruh harapan kepada Perkumpulan Solud agar dapat memberikan solusi atas kelemahan pendidikan yang ada di Kecamatan Palibelo. ”Hampir semua sekolah mengeluhkan soal infrastruktur sekolah,” terang Kepala UPT.
Seperti yang diungkapkan oleh Kepala SDN 1 Ntonggu, Muhammad, S.Pd bahwa bangunannya rusak bagian atapnya dan mengalami kesulitan melaksanakan proses pembelajaran pada musim hujan. “Atapnya bocor, bangunan itu butuh direhab,” bebernya.
Kemudian Camat Palibelo melalui Kepala Seksi (Kasi) Perekonomian, Irwan, SE menuturkan bahwa output dari kegiatan dialog kebijakan itu dapat meningkatkan mutu pendidikan yang ada di Kecamatan Palibelo.
“Maka dari itu selaku pemerintah kecamatan kami mengapresiasi kehadiran teman – teman SOLUD,” ucapnya. (Dir)