Samotamedia.com – Stok beras di Kabupaten Sumbawa mengalami surplus. Ketersediaan di empat gudang Bulog saat ini mencapai 17.456,87 ton. Jumlah tersebut diperkirakan bertahan hingga 29 bulan ke depan.
Banyaknya stok beras di gudang disebabkan meningkatnya hasil petani setiap tahun. Demikian diungkapkan Kepala Kantor Cabang Bulog Sumbawa, Kurnia Rahmawati S.TP, Selasa (23/6/2020).
Tak hanya stok yang melimpah, Sumbawa bahkan menjadi salah satu daerah penyangga bagi daerah yang defisit beras seperti Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pada Senin, 22 Juni 2020 lalu, Perum Bulog Sub Divre Sumbawa melakukan pengiriman ke NTT sebanyak 1.750 ton. Sehingga total pengiriman ke luar daerah mencapai 7.750 ton terhitung sejak Januari hingga Juni.
Menurut Nia, akbrabnya disapa, pengiriman dilakukan agar tetap bisa menyerap hasil panen dari petani. Mengingat hasil panen yang melimpah. “Jadi stok beras di Bulog mencapai 17 ribu lebih dan itu cukup untuk kebutuhan selama 29 bulan ke depan. Kami juga kemarin melakukan pengiriman ke daerah yang defisit stok beras seperti NTT,” kata Nia kepada wartawan.
Kondisi surplus, lanjut dia, tidak mempengaruhi pembelian atau penyerapan hasil panen padi di tingkat petani. Bulog berjanji untuk tetap melakukan penyerapan sepanjang tahun dengan harga sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 4 tahun 2020.
Menurutnya, harga gabah di tingkat petani saat ini masih aman. Harganya mencapai Rp4700 per kilogram. Lebih tinggi dari harga pemerintah yakni Rp4200 per kilogram.
“Walaupun stok beras masih banyak kami tetap melakukan penyerapan hasil panen padi petani sepanjang tahun dengan harga yang sesuai permendag,” pungkasnya. (cr-abi)