BNN Gandeng Media Massa Perangi Narkoba
SUMBAWA – BNN Sumbawa menggelar workshop ‘penguatan kafasitas kepada insan media mendukung kota tanggap ancaman narkoba’. Workshop yang diikuti seluruh perwakilan media di Sumbawa itu digelar di Raberas Resto, Senin (12/4/2021).
Hadir sebagai pembicara, Kepala Bakesbangpoldagri Kabupaten Sumbawa, Drs. Wirawan Subekti, wartawan senior sekaligus mantan Ketua PWI Sumbawa, Jamhur Husain. Sekjen Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumbawa, Zainuddin dan Perwakilan dari Gerakan Nasional Anti Narkoba (GANAS ANAR) NTB, Dr. Lahmuddin Zuhri.
Peserta workshop terdiri perwakilan semua media di Sumbawa. Mulai dari media cetak, online hingga media televisi.
Kepala BNN Sumbawa, Fery Priyanto dalam sambutannya mengajak insan pers untuk bersama-sama memerangi narkoba. Karena Sumbawa saat ini telah menjadi zona merah narkoba.
Menurutnya, hampir semua kecamatan telah terpapar. ”Dari 24 kecamatan, hanya tiga kecamatan yang belum terpapar. Kecamatan Rhee, Ropang dan Kecamatan Orong Telu,” ungkap Fery.
Peredaran gelap narkoba juga kian menggila. Sasarannya tidak lagi orang dewasa. Tapi mulai menggerogoti anak-anak pelajar Sekolah Dasar (SD).
Ada banyak penyebab Sumbawa menjadi zona merah narkoba. Antara lain minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba.
Ditambah lagi dengan banyaknya masyarakat korban narkoba yang masih takut untuk direhabilitasi. Padahal, disamping privasi korban dirahasiakan, juga tidak dipungut biaya. ”Rehabilisitasi tidak dipenjara. Privasi dirahasiakan, gratis,” jelasnya.
Menurut Fery, BNN selama ini telah berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan. Sosialisasi bahkan gencar dilakukan hingga ke tingkat desa. Namun diakui sosialisasi belum maksimal dan menyeluruh. Disebabkan minimnya personil BNN, yang tak sebanding dengan luasnya wilayah sasaran.
Oleh karenanya, peran insan pers sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi dan menyebarkan informasi selus-seluasnya kepada masyarakat agar tercerahkan.
”SDM BNN kurang. Hanya 32 personil dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang mencapai 450 ribu. Mustahil bisa menyampaikan secara tepat dan menyeluruh terkait bahaya narkoba. Kita butuh peran teman-teman untuk menyampaikan bahwa Sumbawa zona merah,” pungkasnya. (Red)